PANDEMI Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) belum juga berakhir. Pimpinan-pimpinan daerah tak
tinggal diam untuk menekan penambahan kasus aktif di daerahnya masing-masing. Sosialisasi,
edukasi, gencar melakukan vaskinasi, hingga turun ke masyarakat untuk menegakkan Protokol
Kesehatan (Protkes).
Seperti yang dilakukan Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli pada ramadhan 1442 Hijriah,
beberapa bulan yang lalu. Ia mendatangi masjid-masjid dan pasar tradisional di Kabupaten Bone
Bolango untuk menegakkan protokol kesehatan.
LAPORAN : RENDI WARDANI FATHAN/GORONTALO
Jam di dinding menunjukkan pukul 15.00 Wita. Para Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango mulai meninggalkan ruangan kerjanya untuk kembali ke rumah.
Termasuk Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli. Tapi, pemimpin yang berlatar belakang
birokrat ini tidak langsung kembali ke rumah.
Ia masih mengitari sejumlah lokasi yang biasa terjadi kerumunan warga. Kala itu, ia bersyukur
dilokasi-lokasi yang didatanginya tak ada kerumunan sama sekali. Merlan pun langsung menuju ke
rumahnya yang terletak di Desa Talango, Kecamatan Kabila, untuk buka puasa bersama keluarga.
Setelah buka puasa dan shalat Maghrib, Merlan bersiap-siap melakukan pemantauan sekaligus
menegakkan protokol kesehatan dimasji-masjid. Hal itu dilakukannya dalam rangka menindaklanjuti
surat edaran Kementerian Agama (Kemenag) RI. Edaran tersebut mengatur tentang pelaksanaan
shalat lima waktu, tarawih, dan witir selama bulan ramdhan. Poin penting dalam edaran, Badan
Takmirul Masjid (BTM) diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan, mulai dari penggunaan
masker selama berada di masjid hingga jamaah diwajibkan untuk menjaga jarak minimal satu meter
selama melaksanakan ibadah shalat.
Masjid yang pertama didatangi Merlan adalah salah satu masjid di Wilayah Kecamatan Kabila.
Disana ia memberikan edukasi dan mengatur jarak antara jamaah satu dengan lainnya. Hal ini
sempat menjadi cibiran para pengguna medsos. Mereka beranggapan kalau yang dilakukan mantan
Kadis Dukcapil Jayapura itu sudah berlebihan.
Tapi, Merlan tak menggubrisnya. Dirinya tetap melaksanakan hal yang sama ke esokan harinya di
Kecamatan Suwawa, meski ia rela shalat tarawih dan witir sendiri di rumah. Karena baginya,
keselamatan warga hal yang paling utama.
“Terserah mereka menilai saya sudah berlebihan. Saya hanya menjalankan tugas dan tanggung jawab
sebagai wakil bupati. Suatu saat mereka juga pasti akan paham apa yang saya lakukan,” kata
Merlan ketika diwawancarai H-2 lebaran idul fitri di teras rumah pribadinya.

Selain menegakkan protokol kesehatan, pada ramadhan 1442 H, Merlan juga mengajak keluarga dekat
dan warga didesa dan kelurahan yang bertetanggaan dengan tempat tinggalnya untuk mengikuti
vaksinasi yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Bone Bolango di masjid-masjid.
Penegakkan protokol kesehatan yang dilakukan Merlan tidak hanya di tempat ibadah saja. Saat
ramadhan, setiap pagi sebelum ke kantor atau diwaktu tak ada kegiatan pemerintahan,
dimanfaatkan Merlan untuk meninjau penerapan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional.
Bersama TNI/Polri dan Satpol PP Bone Bolango, Merlan memberikan edukasi kepada pengunjung
pasar. Bahkan, Merlan tak segan untuk memakaikan masker kepada warga yang ditemukan tak
menggunakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD).
Ia mengimbau, agar seluruh masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Karena, kata Merlan,
selain vaksinasi, protokol kesehatan juga adalah kunci agar terhindar dari bahaya Covid-19.
“Meski sudah divaksin, saya harap masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan,”
imbaunya.(***)












Discussion about this post