GORONTALO – GP – Anggota komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah Rusli Habibie, mengapresiasi pengelolaan dana haji dan dana abadi umat yang dilakukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), apalagi adanya program kemaslahatan umat, yang seutuhnya diberikan untuk membantu masyarakat muslim. Hal itu disampaikan Idah Syahidah pada acara Diseminasi Pengawasan Operasional dan Sustainabilitas Haji dengan Stakeholder Perhajian, yang diselenggarakan BPKH di Hotel Aston Gorontalo, Kamis (3/6).
Terkait dengan itu, politisi Golkar asal Gorontalo ini berharap, BPKH terus meningkatkan program kemaslahatan umat. Sebagai wakil rakyat yang menjadi mitra BPKH di parlemen, ia telah memberikan beberapa masukan untuk peningkatan kinerja BPKH, seperti memperbaiki pola kerjasama kemitraan yang lebih sinergi dalam penyaluran program kemaslahatan umat, mengkaji kembali kebijakan sasaran penerima proogram kemaslahatan umat agar lebih bermanfaat bagi kemaslahatan umat islam. “Saya juga berharap BPKH mengalokasikan anggaran dari program kemaslahatan untuk membantu para ustadz, guru ngaji dan para khotib yang terdampak covid-19,”ujar Idah Syahidah.
Selain itu, istri Gubernur Rusli Habibie ini juga meminta agar BPKH meningkatkan anggaran program kemaslahatan umat untuk pemberdayaan ekonomi umat sebagai penerima dari program kemaslahatan umat sebagai dampak dari Covid-19. “Alhamdulillah, untuk Gorontalo, program yang kami usulkan, BPKH telah membantu satu unit mobil ambulance,”ujar Idah Syahidah.
Ambulance tersebut dikelola Yayasan Ummu Syahidah, dan tentunya bisa digunakan seluruh masyarakat Gorontalo. Kedepan kata dia, BPKH bisa mengucurkan program lebih banyak ke Gorontalo, seperti program renovasi masjid, renovasi MCK, pembelian ternak sapi untuk kurban Idul Adha, termasuk beasiswa bagi sedikitnya 1000 pelajar muslim. “Saya berharap program yang telah kami usulkan bisa direalisasikan, untuk kemaslahatan umat di Gorontalo,”terangnya.
Pada kesempatan tersebut, anggota dewan pengawas BPKH, DR. KH. Marsudi Syuhud, mengatakan, BPKH dana setoran haji dan dana abadi umat. Kata dia, dana haji sepenuhnya digunakan untuk kepentingan haji, dan dana abadi umat digunakan untuk program kemaslahatan umat, seperti bantuan untuk pesantren, beasiswa, pembangunan masjid. “Misalnya bantuan korban bencana gempa bumi di Sulawesi, itu kita salurkan,”terang KH Marsudi Syuhud. Ia mengatakan, bantuan untuk kemaslahatan umat sudah berdasarkan dengan komitmen BPKH dalam menyalurkan nilai manfaat dana abadi umat, sebagaimana ketentuan yang ada. “Pemanfaatan dana ini juga kita (BPKH,red) diaudit badan pemeriksa keuangan,”jelasnya. (tro)













Discussion about this post