GORONTALO, GP – Terhitung sejak tanggal 6 Mei 2021 kemarin, larangan mudik diseluruh daerah mulai diberlakukan. Termasuk di Gorontalo. Tepat pukul 00.01 Wita, seluruh pintu masuk ke Gorontalo ditutup. Mulai dari darat, udara dan laut. Perbatasan darat di Gorontalo ada tiga, yakni satu di Kabupaten Pohuwato dan dua di Kabupaten Gorontalo Utara.
Sedangkan udara, hanya satu yaitu bandar udara Djalaludin. Untuk laut, ada tiga pintu masuk yakni di Pelabuhan Gorontalo Utara, Kabupaten Boalemo dan terakhir pelabuhan laut Kota Gorontalo.
Seluruh kepala daerah yang wilayahnya berbatasan langsung dengan provinsi lain dan memiliki pelabuhan laut, melakukan peninjauan disetiap pintu masuk. Tidak terkecuali Walikota Gorontalo, Marten Taha. Kamis (6/5) siang, Marten meninjau pelabuhan penyeberangan dan pelabuhan bongkar muat yang terletak di Keluarahan Leato Selatan dan Talumolo.
“Kunjungan saya hari ini ke pelabuhan penyeberangan dan pelabuhan bongkar muat, untuk memastikan tidak ada pelayaran. Tadi pihak otoritas sudah menyampaikan bahwa mulai dini hari tadi tak ada satu kapalpun yang berangkat dan berlabuh, baik di pelabuhan penyeberangan maupun pelabuhan bongkar muat,” kata Walikota Marten disela-sela peninjauan.
Saat berada di pelabuhan, Marten tak lupa mengunjungi pos terpadu operasi ketupat otanaha 2021. Didampingi Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gorontalo (KPG), Marten berbincang-bincang dengan sejumlah petugas yang berjaga di posko. Marten juga tak lupa berpesan agar para petugas dapat menjaga kesehatan.
“Kesehatan harus dijaga, teman-teman bertugas tidak hanya satu dua hari saja. Sesuai keputusan Satgas (Satuan Tugas) penanganan Covid-19 pusat, larangan mudik mulai diberlakukan tanggal 6 sampai dengan 17 Mei nanti,” pungkas Marten.(rwf)













Discussion about this post