GORONTALO, GP – Selain meniadakan pasar senggol dan festival tumbilotohe, Pemerintah Kota Gorontalo juga melarang pejabat melaksanakan open house atau halal bi halal. Tujuannya tak lain, adalah untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Gorontalo.
“Kepala Badan, Dinas, Bagian, Camat dan Lurah tidak bisa melaksanakan open house. Begitu juga masyarakat,” tegas Walikota Gorontalo, Marten Taha ketika diwawancarai sejumlah wartawan usai memimpin pertemuan yang dihadiri oleh seluruh Camat se Kota Gorontalo, Selasa (4/5).
Kendati demikian, Marten tidak melarang gelaran open house diinternal keluarga serumah. “Bisa dilaksanakan, tapi hanya internal keluarga saja. Tidak bisa mengundang orang dari luar,” ucap Marten.
Marten berharap, kebijakan yang diambil pihaknya dalam rangka menindak lanjuti edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian itu, agar dipatuhi oleh seluruh pejabat dilingkungan Pemerintah Kota Gorontalo. Besar harapan Marten agar para pejabat bisa menjadi teladan bagi masyarakat.
“Jangan kita yang melarang warga melaksanakan open house, kemudian kita sendiri yang langgar. Saya minta keputusan ini dipatuhi. Jadilah contoh bagi warga Kota Gorontalo,” imbau walikota dua periode itu.
Lebih lanjut, Marten berharap, pelarangan pelaksanaan open house ini dapat disebar luaskan kepada seluruh masyarakat Kota Gorontalo hingga ke pelosok. “Saya sudah minta para camat dan lurah untuk memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pelarangan-pelarangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” tutup Marten.(rwf)













Discussion about this post