LIMBOTO -GP- Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, tak kehabisan akal untuk bisa memberikan kesempatan bagi para pedagang ‘panen’ dengan meraup keuntungan lebih pada momentum menjelang lebaran. Menyikapi keputusan rapat Forum Komonikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi yang melarang pembukaan pasar senggol menjelang lebaran, Nelson mengambil kebijakan moderat. Mengikuti putusan rapat Forkopimda Provinsi meniadakan pasar senggol di Kabupaten Gorontalo.
Tapi beriringan dengan itu, Nelson mengganti larangan itu dengan kebijakan baru, memperpanjang waktu operasi pasar mingguan menjadi 12 jam. Perpanjangan waktu operasi pasar mingguan itu disebut dengan kebijakan pasar tumpah atau pasar dadakan. Langkah ini diambil sebagai respon Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang dalam sepekan terakhir terus mengaspirasikan agar pasar senggol di Kabupaten Gorontalo tak dilarang. Pasalnya para pedagang sudah terlanjur memperbanyak stok dagangan menghadapi lebaran.
Keputusan membolehkan perpanjangan waktu operasi pasar ini diputuskan dalam rapat bersama para pengelola pasar mingguan serta OPD terkait, Ahad (2/5) kemarin. “Kita tahu bersama terjadi kenaikan angka Covid, kemudian di daerah ini setiap akan memasuki lebaran pasti ada kenaikan barang serta sembako, itu berdasarkan data. Dan sesuai rapat Forkopimda Provinsi Gorontalo bahwa senggol ditiadakan,” ungkap Bupati Gorontalo Prof DR Ir Nelson Pomalingo usai rapat bersama pengelola pasar di aula rudis bupati.
“Tapi dari kami mempunyai solusi agar penjualan serta pembelian itu terjadi yaitu menjadi pasar tumpah maka pasar mingguan itu di tambah waktunya dari pagi Jam 06.00-18.00 wita dan hari untuk menjual di tambah,” tambah dia lagi. Jika dimungkinkan, pasar Tumpah ini akan mulai berlaku hari ini hingga lebaran nanti.
“Pasar juga bakalan diperluas, ketika ada yang menjual di pasar senggol yang tidak jadi kita beri wadah lewat pasar, sehingga selama 10 hari dia jual di situ dan jaraknya tempat pedagang akan kita atur agar tidak menimbulkan kerumunan,” terangnya.
Nantinya di setiap pasar bakal di buatkan Posko penanganan Covid yang di dalamnya ada dari satuan gugus tugas kesehatan, TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Dishub, dan serta pengelola pasar itu sendiri. “Untuk menjaga pengawasan pasar agar mematuhi Protkes,” urainya.
Bupati dua periode itu pun berharap kepada para pedagang tetap menjaga kesehatan dan menerapkan 3M yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker. Agar memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Kabupaten Gorontalo.
Sebelumnya, pada pagi hari, Bupati Nelson meninjau pelaksanaan pasar mingguan di Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. (Nat)













Discussion about this post