ANKARA- GP – Introducing Indonesia: A Hybrid Fashion Event yang berlangsung di wisma Indonesia, KBRI Ankara, Turki, 7-8 April 2021, menampilkan tujuh brand fesyen lokal tanah air, seperti Te Thuna (karawo), Elzatta, Wearing Klamby, Jawhara Syari, Medina Zein, Restu Pratiwi, dan Hwan Eco Ethnic.
Menariknya, dalam acara fashion show, pada hari pertama yang dihadiri Ibu Negara Turki, Emine Erdogan, dan sejumlah isteri menteri kabinet Turki, master of ceremony (MC) atau pembawa acara mengenakan setelan karawo merah hasil karya lethuna dengan motif geometris. Serta hari kedua pelaksanaan fashion show, (8/4), dua orang pembawa acara juga mengenakan setelan karawo geometris karya lethuna.
Fashion show ‘Introducing Indonesia: A Hybrid Fashion Event’ hari kedua, dihadiri potensial buyer, agregator, pecinta fashion, stylish, selebgram, dan media Turki. Te Thuna menghadirkan desain karawo dengan tema, blooming in Ankara. “Iya dua hari, MC gunakan karawo,”kata Te Thuna, kepada Gorontalo Post, Jumat (9/4). Dengan begitu, selama pelaksanaan fashion show yang menghadirkan tujuh brand lokal asal Indonesia itu, karawo menjadi busana tetap yang digunakan dua orang pembawa acara.
Desainer karawo dengan nama lengkap Mohammad Ramdhan Mopangga ini, mengaku bangga bisa tampil pada Introducing Indonesia: A Hybrid Fashion Event di Turki, lebih bangga lagi ia bisa memperkenalkan karawo, tidak saja kepada pecinta fesyen di Turki, namun juga langsung kepada Ibu Negara Turki, Emine Erdogan.
Kepada media Turki, saat press conference di KBRI Ankara, Te Thuna mengatakan, Karawo merupakan sulaman khas Gorontalo yang proses pembuatannya terbilang rumit, karena dikerjakan tanpa mesin. Semua proses, dari desain hingga proses penyulaman, semuanya hand made. “Ini merupakan sebuah kebanggaan, bahwa produk Gorontalo bisa tampil di event internasional,”ujarnya. Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto, mengatakan bahwa BI Gorontalo terus mendorong pengembangan UMKM di Gorontalo, termasuk mengenalkan produk UMKM hingga pasar internasional. (tro)
Comment