Disaksikan Emine Erdogan, Karawo Tampil di Turki

KAIN Sulam khas Gorontalo, karawo, makin mendunia. Setelah beberapa tahun lalu tampil pada ajang New York Fashion Week, kini karawo menjajal pasar eropa. Rabu (7/4) kemarin, fashion karawo ditampilkan pada acara “Introducing Indonesia: A Hybrid Fashion Event” di Ankara, Turki. Yang lebih membanggakan, acara yang digagas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Turki itu, dihadiri langsung Ibu Negara Turki, Emine Erdogan.

Fashion karawo yang ditampilkan pada Introducing Indonesia A Hybrid Fashion Event di Ankara, kemarin, merupakan koleksi dari desainer Gorontalo, Tethuna (Mohammad Ramdhan Mopangga). Karawo desainer Tethuna, bahkan menjadi satu dari tiga fashion yang ditampilkan di depan Ibu Negara Turki, Emine Erdogan.

Isteri Presiden Recep Tayyip Erdogan nampak kagum dengan kain sulam khas karawo, apalagi di lokasi pelaksanaan acara terdapat both Gorontalo, yang memamerkan produk khas daerah ini, seperti kain karawo desain Tethuna, dan GKarawo, kerajinan sisik ikan olele, tas sulam pita D’korase, dan tas karawo, semuanya merupakan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), binaan Bank Indonesia Gorontalo.

Seprti Tethuna, desainer muda ini merupakan salah satu pelaku UMKM binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo. Selama ini, Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, memang begitu konsen dalam pengembangan karawo, termasuk mendorong karawo go Internasional, dengan mengikutkan kain sulam ini pada helatan fesyen kelas dunia.

KBRI di Ankara dan #Markamarie yang dikenal sebagai aggregator modest fashion Asia Tenggara yang menyelenggarakan acara ‘Introducing Indonesia: A Hybrid Fashion Event’. Mengikutkan tujuh brand fesyen, antara lain Tethuna, Elzatta, Wearing Klamby, Jawhara Syari, Medina Zein, Restu Pratiwi, dan Hwan Eco Ethnic. Acara ini digelar secara hybrid (offline dan online) pada tanggal 7 dan 8 April di Wisma Indonesia, Kedutaan RI di Ankara, Turki. Melalui panggung fashion ini, diharapkan hubungan Indonesia dan Turki akan semakin meningkat.

Turki dikenal sebagai negara yang memiliki industri manufaktur yang kuat. Sehingga negara tersebut menjadi salah satu pemasok fesyen modest terbesar di dunia. Sedangkan Indonesia, dunia telah mengetahui bahwa negara ini memiliki banyak desainer yang selalu mendorong perbaharuan pada tiap desainnya, termasuk untuk kategori fesyenmodest. Turki dan Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim yang besar, sehingga kedua negara ini ditajuki sebagai pasar modest fashion terbesar di dunia.

Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, menjelaskan bahwa diplomasi fashion ini diharapkan dapat lebih memperkuat hubungan antara Turki dan Indonesia sebagai dua negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim. “Melalui diplomasi fashion ini, kami bertujuan untuk menghubungkan pusat kedua negara muslim, Indonesia dan Turki, lebih dekat dari sebelumnya,”ujar Dubes Iqbal, dalam virtual press conference acara ‘Introducing Indonesia’, Senin (5/4).

Desainer Tethuna, Mohammad Ramdhan Mopangga, kepada wartawan di Turki, menjelaskan, Karawo merupakan sulaman khas Gorontalo yang proses pembuatannya terbilang rumit. Sebab dari proses menggambar desain hingga proses enyulam semuanya dilakukan tanpa mesin, atau hand made. “Ini merupakan sebuah kebanggaan, bahwa produk Gorontalo bisa tampil di event internasional. Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Gubernur, Rusli Habibie, Ketua Dekranasda, Ibu Idah Syahidah, serta Kepala Kantor Perwakilan BI Gorontalo, Bapak Budi Widihartanto,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto, mengatakan bahwa BI Gorontalo terus mendorong pengembangan UMKM di Gorontalo. Langkah itu dilakukan pada berbagai sisi. Mulai dari sisi produksi, kelembagaan, hingga pemasaran dan promosi. “Insya Allah melalui kegiatan ini produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM Gorontalo bisa masuk ke pasar Turki,” ujar Budi Widihartanto. (tro)

Comment