Pandemi, Buah Makin Laris

GORONTALO-GP – Jelang Ramadan, penjualan buah-buahan terus meningkat. Berdampingan dengan pandemi Covid-19, tentu telah menyadarkan banyak masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Salah satunya dengan mengkonsumsi buah-buahan segar dan mengandung banyak vitamin. Menyambut bulan suci ramadan, masyarakat setempat terus menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan memburu buah-buahan.  Beberapa lapak buah pun mendapatkan keuntungan dari adanya konsumen yang terbilang cukup banyak. Seperti yang ditemukan pada lapak buah-buahan yang terletak di Jalan Pangeran di Ponegoro, Kota Gorontalo, Senin (5/4).

Lapak buah Mastin yang sudah ada sejak 3 tahun terakhir ini, mendapati sedikit keuntungan di tengah-tengah wabah covid-19. Di samping itu, sejak libur akhir tahun hingga awal tahun baru lapak buah-buahan terus mengalami peningkatan dalam jual-beli buah. “Sekarang sudah musim buah, walaupun sudah masuk bulan 4, tahun ini penjualan agak membaik dibanding tahun kemarin,” ungkap Novanda,pengelola.

Buah-buahan yang berada di lapak tersebut beragam jenis buah, yaitu diantaranya ada nanas, pepaya, semangka, buah naga, lemon, apel, mangga dan lain sebagainya. “Buah-buahan segar disini kami dapatkan dari pemasok yang berada di Sulawesi tengah. Namun, buah-buahan yang masih kosong itu ialah rambutan. Mengingat belum musimnya rambutan, jadi rambutan masih kosong. Mungkin dibeberapa lapak buah ada, itupun masih minim,” tutur Novanda.

Harga dari buah-buahan tersebut juga beragam. Sejauh ini harga buah yang masih bertahan di posisi harga sama yaitu buah pepaya, yaitu seharga Rp7 ribu per kg. Sedangkan buah-buahan yang memiliki harga yang tidak menentu yaitu semangka, buah naga dan buah apel. Semangka, harganya sering bolak-balik di Rp 10 ribu dan Rp15 ribu per kg. Buah naga, dia mencapai Rp 35 ribu per kilo. “Buah durian yang marak panen, dan ramai dibeli, tentu harganya murah meriah. Harganya hanya Rp 25 ribu sampai yang harganya Rp 35 ribu per buah, yah tergantung ukuran buahnya,” tambah Novanda.

Mengenai omzet, Novanda mengaku bahwa sekarang omzet mulai stabil. Walaupun beberapa waktu lalu sempat mengalami penurunan karena di hari-hari libur atau tanggal merah lapak harus tutup, namun situasi penjualan sekarang membaik. “Beberapa bulan kemarin omzet hanya mencapai Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta per hari, namun sekarang omzet mencapai Rp 2 juta per hari,” tutup Novanda.(tr-71)

Comment