GORONTALO – GP – Pemerintah bersama Bank Indonesia terus menggenjot digitalisasi transaksi keuangan. Salah satunya dengan membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Tingkat Provinsi Gorontalo, resmi dikukuhkan, Wakil Gubernur Idris Rahim, Rabu (31/3) di aula kantor Bank Indonesia, Provinsi Gorontalo.
Wakil Gubernur Idris Rahim mengatakan, TP2DD merupakan forum koordinasi antar instansi dan pihak terkait untuk mendorong inovasi, mempercepat dan memperluas elektronifikasi transaksi pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan efisiensi, efektifitas, dan transparansi tata kelola keuangan daerah. TP2DD Provinsi Gorontalo dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Gorontalo Nomor 121/3/III/2021. “Sesuai amanat Kepres Nomor 3 Tahun 2021, pembentukan TP2DD di masing-masing pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota dilakukan paling lambat satu tahun setelah terbitnya Kepres tersebut,” kata Idris.
Wagub menuturkan, digitalisasi menjadi kebutuhan utama masyarakat, sehingga itu pemerintah perlu mengakselerasi transformasi digital untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dengan memastikan prasyarat terpenuhi. Diutarakannya, digitalisasi melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia, diharapkan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah lebih efisien dan mencegah kebocoran pada pengelolaan keuangan daerah.
“Pemprov Gorontalo sangat mendukung digitalisasi dan inovasi dalam teknologi informasi. Saya sangat berharap dengan diterbitkannya QRIS lingkup Pemprov Gorontalo dapat segera disosialisasikan dan diimplementasikan oleh seluruh pihak terkait,” tuturnya.
Pada kesempatan itu Wagub Idris Rahim secara resmi, meluncurkan QRIS untuk lingkungan Pemprov Gorontalo dan juga untuk 1.000 becak motor (bentor). Serta simbolis menyerahkan QRIS kepada pengemudi bentor, pengurus masjid, serta penjual di kantin Agropolitan kantor Gubernur Gorontalo. Wagub juga berkesempatan bersedekah ke Mesjid Djabbal Muhsinin dengan menggunakan aplikasi QRIS. “Saya berharap QRIS ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas karena penggunaannya yang sangat mudah, cepat, dan aman,” kata Idris.
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto mengungkapkan, penggunaan transaksi digital termasuk QRIS pada bulan Januari 2021 di seluruh Indonesia mencapai Rp2.649 triliun atau tumbuh sebesar 18,59 persen. Khusus untuk transaksi QRIS pada bulan Januari 2021, mencapai 14 juta transaksi dengan nilai kurang lebih Rp1 triliun. Budi menambahkan, pemerintah pusat menargetkan implementasi QRIS di seluruh Indonesia sebanyak 12 juta merchant atau pedagang dan lembaga sosial lainnya.
Dari jumlah itu, Gorontalo ditargetkan sebanyak 31 ribu merchant yang sudah menggunakan QRIS hingga tahun 2021 ini. “Kita harus mencapai 16 ribu merchant di tahun ini karena sampai saat ini kita baru mencatat 15 ribu merchant. Tentunya kerja sama antara pemerintah daerah dengan BI, perbankan, dan seluruh pihak terkait dapat mempercepat tercapainya target ini,” pungkas Budi. (tro/hrs*)
Comment