Zainudin Amali Belum Siap Terima Pulanga

GORONTALO – GP – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, telah diusulkan untuk diberikan gelar adat Gorontalo, pulanga. Gelar adat itu disematkan oleh dewan adat Gorontalo, bersama dua menteri yang juga putra Gorontalo, Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa, dan Menteri Parekraf, Sandiaga Salahudin Uno. Hanya saja, Menpora Zainudin Amali, sepertinya belum siap menyandang gelar adat pulanga. Hal itu disampaikan Zainudin Amali saat bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pada peberbangan dari Jakarta ke Solo, kemarin.

Zainudin Amali kata Rusli menyampaikan, jika ia belum pantas menerima gelar adat paling tinggi di Gorontalo itu, sebab merasa belum berbuat banyak untuk daerah. “Pak ZA sampaikan belum siap, karena menilai belum berbuat apa-apa,”kata Rusli Habibie, kepada Gorontalo Post, kemarin. Menurut Zainudin Amali, gelar pulanga punya makna besar dan tanggungjawab yang besar untuk mengembanya. “Mungkin setelah satu atau dua tahun lagi,”ujar Rusli Habibie. Sementara itu, untuk anugerah pulanga untuk Suharso Monoarfa dan Sandiaga Uno, rencananya digelar usai Idul Fitri tahun ini. Memang kata Rusli, awalnya sidang adat diagendakan april, namun persiapanya terlalu mepet, sehingga direncanakan digelar usai Idul Fitri.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo sendiri, telah menggelar rapat persiapan penganugerahan pulanga tersebut. Rapat berlangsung di ruangan Huyula Gubernuran Gorontalo, Selasa (23/3), dipimpin oleh Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim. Persiapan lain yang dibahas yakni menyangkut pakaian adat yang akan dikenakan oleh kedua Menteri Kabinet Indonesia Maju, pembangunan panggung adat, undangan, buku panduan adat, hingga persiapan akomodasi, pengamanan dan parkiran kendaraan. Idris meminta untuk pakaian adat pulanga harus segera dikirim ke Jakarta.

“Bahan untuk baju adat paling lambat hari Sabtu ini sudah dikirim ke Jakarta biar segera dijahit. Demikian pula halnya untuk panduan adat harus segera disusun dan diupayakan selesai seminggu sebelum hari H,” ujar Wagub Idris Rahim. Ia menambahkan, penganuerahan pulanga kepada kedua tokoh nasional itu merupakan momentum untuk mempromosikan potensi wisata serta kekayaan budaya dan adat Gorontalo. Oleh karena itu Wagub meminta agar pelaksanaan gelar adat diekspos semaksimal mungkin. (tro)

Comment