Ubah Triplek Menjadi Lukisan Bakar Pirografi

Dimasa pandemi membuat seluruh mahasiswa harus memutar otak agar dapat melanjutkan kuliahnya. Sepertihalnya Nazir Dunggio (23) Mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo memiliki kreatifitas sendiri untuk menghasilkan rupiah. 

Rahman Halid – Kota Timur

Disiang bolong ketika ketika warga sedang istirahat, Kamis (25/03). Namun, lain halnya dengan Nazir ketika ditemui wartawan koran ini di kamar kostnya berlokasi di Jalan Siswa Kelurahan Moodu Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Mahasiswa kampus hijau ini justru sibuk dengan aktivitasnya sendiri melukis dengan cara membakar menggunakan alat solder di setiap sudut-sudut triplek. Kreativitasnya ini mampu mengubah triplek bekas menjadi lukisan Pirografi ( Lukisan Bakar) dengan menampilkan gambar wajah yang penuh estetik ternyata mampu menarik banyak mahasiswa untuk membelinya.

Ternyata Nazir sangat menekuni Profesi itu sejak pandemi pada bulan Maret Tahun lalu. Nazir yang hanya mengandalkan Alat seadanya untuk melukis yang menghabiskan modal Rp 20 Ribu sekali lukis. Biasa Nazir menjual lukisannya dengan Harga Rp 35 Ribu untuk Lukisan ukuran 50×30 Cm. Biasanya Nazir meraup keuntungan hingga Rp. 120 Ribu/hari. Profesi ini menurut Nazir merupakan profesi yang sangat merdeka. Karena selain bisa mendapatkan uang sendiri dan tidak menyusahkan orang tua, profesi ini juga adalah salah satu cara untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa yang lain agar bisa mengembangkan potensi masing-masing yang terpendam dalam diri.

“Sangat disenangi, Melukis adalah jati diri pribadi saya , saya menghabiskan waktu berjam-jam untuk melukis dan saya tidak merasa berat untuk melakukan itu, upah yang saya dapatkan dari melukis Pirografi adalah bonus dari hasil kerja keras saya, untuk itu, sayapun menginginkan kepada seluruh Mahasiswa untuk bisa mencintai Profesi yang digeluti saat ini, ketika kita senang menekuninya pasti uang yang akan mencarinya sendiri,”ungkapnya.

Semua kebutuhan yang dihasilkan dari melukisnya diakui Nazir biasanya digunakan untuk menabung keperluan Kuliah serta diputar kembali untuk modal membeli seluruh keperluan alat lukis, karena saat ini alat yang dimilikinya sangat terbatas. “Semuanya digunakan untuk keperluan sehari-sehari, disamping juga untuk menabung keperluan kuliah. Sayapun cukup senang, banyak teman yang membantu promosi seluruh hasil lukisan saya dengan cara memposting melalui Media sosial, sehingga banyak yang berminat membeli lukisan saya, “tandas mahasiswa semester delapan ini. (*)

Comment