GORONTALO -GP- Semua personil Komisi IV Deprov Gorontalo menggelengkan kepala saat mendengarkan paparan Program Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi pada 2021. Pasalnya, dari paparan itu terungkap anggaran yang dialokasikan untuk BPBD dalam APBD 2021 sangat tidak memadai.
Secara total, anggaran BPBD pada 2021 mencapai Rp 11,6 miliar. Angka ini mengalami kenaikan dari tahun lalu sejumlah Rp 10,5 miliar. Walau terlihat mengalami kenaikan, tapi ada program yang tidak mendapatkan dukungan anggaran. Yaitu program pencegahan dan kesiapsiagaan. Padahal pada 2020, program ini mendapatkan dukungan anggaran sejumlah Rp 1,1 miliar. Lonjakan anggaran BPBD pada tahun ini terjadi pada program rehabilitasi dan rekonstruksi yang mencapai Rp 4 miliar lebih. Pada tahun sebelumnya program ini hanya mendapatkan kucuran dana sejumlah Rp 479 juta.
Saat rapat kerja dengan Komisi IV, Kepala BPBD Rusli Nusi bersama jajarannya menyampaikan keluh kesahnya soal dukungan anggaran yang tidak memadai itu. Instansi itu tidak memiliki anggaran perjalanan dinas untuk mendukung operasional saat turun lapangan. Yang diberikan kepada para petugas hanya berupa honor. Selain itu, kendaraan operasional tidak mendapatkan dukungan anggaran. Sehingga mengharuskan BPBD menerapkan pola ‘Kanibal’ untuk penggantian ban mobil. Yaitu ban mobil yang masih baik digunakan untuk mengganti ban mobil yang sudah botak. Karena tak ada anggaran untuk pembelian ban baru. Tak hanya itu, anggaran untuk menunjang kinerja yang berkaitan dengan keuangan di instansi itu juga tak ada.
Mendengar paparan ini, Sekretaris Komisi IV La Ode Haimudin menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi yang dialami oleh BPBD. Menurutnya, sebagai daerah yang sangat rawan dengan bencana, harusnya BPBD ditopang dengan anggaran yang memadai. “Kami prihatin. Nanti ini akan kami bicarakan dengan TAPD saat pembahasan perubahan APBD. Atau saat pembahasan anggaran soal dana PEN,” kata La Ode Haimudin.
Sementara itu, Wakil Ketua Deprov Sofyan Puhi yang juga koordinator Komisi IV sempat melontarkan candaan soal kondisi yang dialami BPBD. “Instansi bapak ini kan menangani pengelolaan bencana. Mungkin karena itulah bapak dan ibu dicoba dengan bencana (anggaran minim.red) seperti ini,” kelakar Sofyan yang langsung disambut tawa oleh seluruh peserta rapat. (rmb)
Comment