Pemprov Suntik UMKM Rp 3,5 Miliar, Program Speda untuk 2.270 UMKM

GORONTALO – GP – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Gorontalo bisa benafas lega, disaat kesilitan eknomi, mereka mendapat suntikan modal usaha yang disalurkan Pemprov Gorontalo. Sebanyak 2.270 UMKM di Gorontalo, dicakup program Stimulus Pemulihan Ekonomi Daerah (Speda), yang disalurkan pekan lalu, (30/12). Setiap pelaku usaha mendapatkan Rp 1,5 juta.

Kurang lebih Rp 3,5 Miliar anggaran daerah dikucurkan untuk ribuan pelaku UMKM, khususnya di Kabupaten Gorontalo Utara, Boalemo, dan Pohuwato. Rincinya, Kabupaten Gorontalo Utara 672 UMKM, Boalemo 696 UMKM dan Pohuwato 893 UMKM. “Program Speda ini diberikan kepada pelaku UMKM yang belum menerima bantuan produktif usaha mikro (BPUM) dari pemerintah pusat,”ujar Kadis Koperasi UMKM dan Perindag (Diskumperindag) Provinsi Gorontalo, Muhammad Nadjamudin. Ditambahkanya, bantuan tersebut merupakan upaya pemerintah dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi disaat pandemi Covid-19.

Sementara itu, Wakil Gubernur Idris Rahim mengatakan, sejak awal pandemi Covid-19, Pemprov Gorontalo sudah melalukan realokasi anggaran yang salah satunya difokuskan untuk stimulus ekonomi bagi UMKM.

Menurutnya, langkah ini sebagai upaya pemerintah untuk menjaga agar sektor UMKM dapat terus bertahan di tengah pandemi yang telah mengakibatkan terpuruknya kondisi perekonomian daerah dan nasional. “Penerima bantuan ini telah melalui seleksi yang begitu ketat, serta diverifikasi dan divalidasi agar penerimanya tepat sasaran,” kata Wagub Idris Rahim.

Ia menambahkan, jika kondisi ekonomi di Gorontalo ikut terpuruk, bahkan berada pada angka negatig 2,97 persen, dan mengalami resesi. Hal serupa disampaikan Gubernur Rusli Habibie, ia berhara para penerima bantuan program Speda memanfaatkanya dengan produktif. “Bantuan ini bukan untuk membeli pulsa dan barang konsumtif lainnya, tetapi untuk menambah modal usaha,” ujar Rusli Habibie.

Selain untuk tambahan modal usaha, Rusli juga berharap bantuan itu bisa membebaskan pelaku UMKM dari jeratan hutang para rentenir. “Banyak yang mengeluh kepada saya ada orang yang memberi pinjaman uang dengan bunga yang sangat tinggi, hingga 25 persen. Kalau meminjam satu juta, yang diterima Rp 750 ribu Bantuan ini saya harapkan digunakan untuk melunasi hutang-hutang itu,” kata Rusli.

Salah satu penerima bantuan, Iksan Abas, warga Boalemo, yang seharianya berdagang es kelapa muda, mengaku bersyukur menerima bantuan modal tersebut. Ia juga mengakui juga terpaksa terlilit hutang rentenir demi usahanya tetap berjalan. “Alhamdulillah, bantuan ini sebagian akan digunakan untuk tambahan modal usaha dan sisanya untuk melunasi hutang,”kata Iksan. (tro)

Comment