53 Guru Positif Covid-19, Rencana Buka Sekolah Batal

GORONTALO -GP- Pembukaan sekolah dengan menerapkan sistem belajar tatap muka, baru direncanakan dimulai akhir tahun ini. Upaya yang dilakukan pemerintah daerah, adalah melakukan tes usap (swab tes) bagi seluruh guru sebelum aktif masuk sekolah. Hasilnya mencengangkan, puluhan guru ternyata positif Covid-19.

Melihat banyaknya guru yang terkonfirmasi positif, langkah cepat langsung dilakukan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, yakni melakukan karantina terpusat bagi para guru positif Covid, dan belum ada aktivitas kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah dalam waktu dekat ini. Data satuan tugas percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo menyebutkan, per Selasa (1/12), 53 guru di Gorontalo. terkonfirmasi positif Covid-19.

Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo Sumarwoto mengatakan peningkatan kasus yang terkonfirmasi positif di Gorontalo setelah pemerintah provinsi mewajibkan setiap guru tingkat SLTA se Gorontalo melakukan uji swab. “Sudah ada 53 positif, hari ini kita masih menunggu 561 sample swab. Semoga mereka negatif semua,” ujar Sumarwoto kepada awak media ini, Selasa (1/12).

Usai mendapat kabar peningkatan kasus itu, Gubernur Rusli Habibie langsung menggelar rapat terbatas. Sejumlah keputusan baru dikeluarkan untuk menekan kasus di Gorontalo yang mulai meningkat. Padahal, Gorontalo tengah mempersiapkan diri menyambut zona hijau. Keputusan yang dikeluarkan pemerintah antara lain melakukan penindakan tegas kepada seluruh pelanggar yang sudah berulang kali ditemukan tidak mematuhi protokol kesehatan. Setiap pelanggar yang terjaring razia wajib menjalani rapid tes dilokasi razia. “Jika ditemukan reaktif langsung kita swab, kalau positif maka diisolasi,” tambah Sumarwoto.

Proses isolasi bagi yang terpapar Covid-19 tidak bisa dilakukan mandiri. Pemprov telah menyediakan hotel Eljie di Kota Gorontalo untuk mengkarangtina warga yang terpapar. “Sekarang 51 orang guru sudah dikarantina di Eljie, dua orang di RS Aloe Saboe karena memiliki gejala,” ujarnya.

Pemerintah pun menyiapkan gedung balai diklat jika memang jumlah kasus melonjak. Isolasi mandiri selama ini dinilai tidak efektif menekan kasus di Gorontalo. Karena warga tidak patuh dan tetap melakukan aktivitas diluar rumah. “Kalau terpusat bisa diawasi, kemudian makanan mereka juga terjamin,” ujar Sumarwoto. Oang tua yang sudah berbahagia menyambut sekolah tatap muka di Gorontalo pun harus bersabar lebih lama lagi, usai Guru- guru terkonfirmasi posotif Covid-19. (tr-69)

Comment