gorontalopost.co.id — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Gorontalo pada Jumat, 19 Desember 2025, mengakibatkan luapan air sungai, hingga menyebabkan abrasi dan mengancam badan jalan di Dusun Lalunga, Desa Datahu, Kecamatan Tibawa. Peristiwa tersebut terjadi di sekitar kawasan bendungan atau cikdam dan berdampak pada terputusnya akses jalan bagi kendaraan.
Saat itu, hujan mulai turun sejak sekitar pukul 15.00 WITA dengan intensitas cukup tinggi. Hingga malam hari, hujan masih berlanjut meskipun dalam bentuk gerimis. Curah hujan yang tinggi membuat air sungai meluap dan terus mengikis tanah di bagian bawah badan jalan. Akibatnya, struktur jalan menjadi rapuh dan akhirnya mengalami longsor.
Hingga saat ini, kendaraan roda empat maupun kendaraan berat tidak dapat melintasi jalan tersebut. Warga dan pengendara terpaksa memutar melalui jalur Pulubala atau menggunakan jalan trans sebagai jalur alternatif untuk melanjutkan perjalanan. Kondisi ini membuat jarak tempuh menjadi lebih jauh dan menyulitkan aktivitas masyarakat.
Warga setempat menyebutkan bahwa jalan di lokasi tersebut sebenarnya sudah lama mengalami kerusakan. Namun, hujan deras yang terjadi belakangan ini membuat kondisi jalan menjadi semakin parah. Luapan air sungai yang berkelanjutan mempercepat pengikisan tanah hingga menyebabkan longsor yang lebih luas.
“Air sungai mengikis tanah di bawah jalan. Jalan ini memang sudah lama rusak, tapi sekarang jadi lebih parah. Kendaraan berat sudah tidak bisa lewat,” ujar Nofa, salah satu warga.
Hal senada disampaikan Arwin Husain, warga Desa Molalahu, Kecamatan Pulubala. Ia mengatakan bahwa banjir besar kerap terjadi selama musim hujan dan menjadi penyebab utama kerusakan jalan di Desa Datahu. Menurutnya, longsor dan amblasnya jalan terjadi pada Jumat malam, sekitar pukul 21.00 WITA.
“Ini akibat banjir besar yang sudah beberapa kali terjadi selama musim hujan. Bukan hanya jalan ini yang terdampak, tetapi ada satu rumah warga di dekat lokasi yang juga ikut menjadi korban banjir,” ujar Arwin.
Ia menambahkan, kondisi jalan saat ini semakin parah dan sangat mengkhawatirkan jika dilalui kendaraan roda empat. Warga pun berharap adanya penanganan serius dari pemerintah daerah agar kerusakan tidak semakin meluas dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Terkait waktu pasti terjadinya longsor, hingga kini belum dapat dipastikan secara detail karena tidak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian awal longsor. Warga baru mengetahui kondisi tersebut setelah melihat badan jalan yang sudah amblas akibat tergerus air.
Warga mengkhawatirkan jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi dan luapan air sungai terus berlanjut, longsor dapat semakin meluas dan berpotensi memutus akses jalan secara total. Masyarakat berharap adanya perhatian dan penanganan cepat dari pihak terkait agar kondisi jalan dapat segera diperbaiki dan kembali aman untuk dilalui. (mg–03)













Discussion about this post