Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Kebakaran hebat melanda kawasan pemukiman di Jalan Madura, Kelurahan Dulalowo Timur, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Selasa 16 Desember 2025, siang.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.40 Wita dan sempat membuat warga sekitar panik karena api dengan cepat membesar dan menjalar ke bangunan di sekitarnya. Sebanyak empat rumah ludes terbakar dalam peristiwa itu.
Selain dari empat rumah yang sudah jadi arang, dua rumah lainnya terbakar sebagian. Beruntung tim pemadam kebakaran bergerak cepat, sehingga api tak menjalar bagian rumah yang lain.
Warga setempat, Nurmala Potabunga kepada Gorontalo Post di lokasi kejadian mengaku, kebakaran diduga terjadi bakda zuhur, dimana sekira pukul 12.15 wita, dirinnya yang tidur di rumah kakaknya yang juga salah satu korban terdampak kebakaran mendengar adannya ledakan di belakang rumah.
Penasaran, Nurmala keluar rumah dan melihat ternyata sudah ada kepulan asap tebal di rumah lantai dua yang ditempati Epi. Tak berselang lama warga sekitar berlarian memberikan pertolongan memadamkan api menggunakan selang air kran, ember dan loyang.
Namun, amukan api yang kian membesar membuat bangunan rumah yang ada di sekitarnya ikut terbakar. Dengan cepat api menyambar rumah sekaligus kios milik Ta Ina, hingga bangunan rumah itu ludes seketika.

Api juga merambat ke rumah milik Taib Lamuda alias ka Ebu, serta rumah milik Jefri yang juga ikut ludes. Yang paling parah adalah bangunan tempat service AC milik Fandi Liando alias Adi.
Pasalnya, kebakaran dalam dalam bangunan yang sebagian berdinding tripleks tersebut terjadi beberapa ledakan keras menyerupai bom. Hal ini disebabkan di dalam gedung itu banyak menyimpan tabung gas freon yang digunakan untuk AC.
Bahkan, begitu kuatnya ledakan, ada beberapa tabung gas yang terlempar ke udara bahkan sampai ke bangunan Alfamart yang ada di depan bangunan yang terbakar tersebut. Hal ini praktis membuat warga khawatir dan mencari perlindungan.
Petugas pemadam kebakaran pun belum bisa langsung mengambil tindakan pemadaman karena takut dengan ledakan keras. Sementara mobil damkar lainnya berupaya memadamkan api di bengkel milik Ka Ono sehingga bengkel yang bersambungan dengan bangunan rumah itu masih bisa diselamatkan.
Pemadaman di tempat service AC baru dilakukan setelah ledakan mulai mereda. Tak ada satupun barang yang bisa diselamatkan dari dalam bangunan milik Fandi Liando itu. Yang tersisa tinggal puing-puing peralatan AC dan barang eletronik lainnya.
Salah satu korban kebakaran, Zulkifli Otoluwa (21), menuturkan saat kejadian ia sedang istrahat siang. Ia terbangun setelah merasakan panas yang tidak biasa, kemudian menyadari bahwa panas tersebut berasal dari api yang telah menjalar di bagian atap rumahnya.
Melihat api semakin membesar dan menyebar, Zulkifli segera keluar rumah untuk memberi tahu warga sekitar serta menghubungi anggota keluarganya. Kepanikan terjadi karena api terus meluas dengan cepat, sementara upaya penyelamatan dilakukan secara terbatas. Zulkifli hanya berhasil menyelamatkan satu unit sepeda motor dan sebuah telepon genggam miliknya.
Camat Kota Tengah, Sutami Suratinoyo mengungkapkan, total rumah yang terbakar berjumlah 6 rumah milik warga setempat yang berdekatan. Empat rumah diantaranya dilaporkan ludes dilalap api.
Selain itu beberapa warga juga terdampak dengan jumlah 16 Kepala Keluarga dengan total 51 jiwa termasuk didalamnya 2 lansia dan 2 penyandang disabilitas. Sutami mengungkap kronologis kebakaran, saat itu dia mendengar adanya laporan dari warga setempat atas kebakaran yang dimaksud.
Usai mendapatkan informasi pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pemadaman kebakaran. Sementara itu Fandi Liando pemilik usaha service AC mengatakan, peristiwa kebakaran itu terjadi begitu cepat. Dimulai dari rumah milik saudarannya tepat berada di belakang banguan service ac miliknya.
“Saat itu saya panik tidak terpikirkan lagi untuk menyelematkan uang saya senilai puluhan juta terbakar. Hanya kain di badan yang tersisa,”ungkap Fandi Liando. Fandi berharap dirinya bisa menukarkan uang tersebut ke bank karena mengingat beberapa uang setengahnya masih utuh.
Kepala Seksi Pemadam dan Penyelamatan Damkar Kota Gorontalo Mohamad Luthfi Latif saat diwawabcarai mengatakan, untuk saat ini belum diketahui pasti apa penyebab kebakaran.
Kata dia, pihaknya melakukan respon cepat dengan melakukan pemadaman api sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Damkar. Kurang dari lima menit setelah mendapat laporan kebakaran, pihaknya bergerak ke lokasi, sambil menyampaikan informasi yang sama ke jajaran Damkar lainya.
Tak menunggu lama, bantuan Damkar dari Damkar Provinsi, Damkar Bone Bolango turut membantu. Total ada enam unit Damkar yang dikerahkan, dibantu suplai air tanki PMI, dan portble PDAM.
“Kami masih menunggu hasil olah TKP dari Inafis Polda Gorontalo untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran apakah arus pendek listrik maupun aklibat kompor gas. Nanti polisi yang akan memastikannya,”kata Luthfi sembari mengungkapkan bahwa damkar yang dikerahkan dari Provinsi, Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo. Selain itu dibantu mobil tangki dari PMI. Pihaknya juga dibantu oleh pihak TNI, Polri serta warga. (roy/tha/mg11/mg21)












Discussion about this post