logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Persepsi

Literasi Desember dan Kalender Gorontalo

Lukman Husain by Lukman Husain
Monday, 15 December 2025
in Persepsi
0
Basri Amin

Basri Amin

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Related Post

Masjid, Manusia, dan Cara Kita Hidup Bersama

Meneguhkan Komitmen ASN di Usia Perak Provinsi Gorontalo: Refleksi dan Proyeksi Pembangunan

Tiada Generasi Tanpa Literasi

Gorontalo, Keluarga Bangsa Besar

oleh:
Basri Amin

 

BANGSA hebat itu selalu serius memaknai masa lalunya, bekerja sungguh-sungguh untuk masa kininya dan menempa generasi masa depannya.

Secara ilmiah, masa lalu negeri ini kali pertama dibahas dalam sebuah Seminar Sedjarah Indonesia pada 14-18 Desember 1957. Ditetapkanlah 14 Desember sebagai Hari Sejarah Indonesia.

Saya merasa, belakangan ini keadaan kita terlalu banyak membahas ‘politik’, tapi dengan arah yang tidak begitu jelas. Kerumunan politik dan orang-orang (ber) politik –dengan gaya, daya dan modus yang beda-beda– banyak di mana-mana, tetapi gagasan politik masa depan tak jua muncul di permukaan.

Topik kebudayaan dan persoalan-persoalan bagaimana membangun kegairahan untuk mewujudkan basis kemasyarakatan dan sikap-sikap berpengetahuan makin keteteran, sementara ritual-ritual yang mempertontonkan kuasa dan kewenangan mengolah “uang negara” dalam proyek-proyek fisik-kasat mata makin dominan.

Apa yang kita baca setiap hari, makin terkesan, adalah “etalase kuasa” yang dalam beberapa hal adalah kepalsuan yang dipabrikasi tak ada putusnya. Padahal, bencana sudah menerjang di banyak tempat.

Belum lagi bencana laten bernama korupsi, hilangnya rasa malu dan kempesnya tanggung jawab.

Telaah kesejarahan hanya diperlukan ketika hendak “memperingati” sesuatu. Di sisi lain, sejarah makin identik dengan sebuah “cerita besar” oleh orang-orang besar. Sayangnya, kalau kita menengok ke tingkat lokal, barangkali termasuk di Gorontalo, cukup terasa bahwa sejarah kita terasa amat sedikit.

Bukti-bukti sejarah kita bahkan makin ‘sekarat’ (dokumen, artefak fisik, biografi, arsip-arsip, dst). Kita cukup sunyi karya-karya tulis sejarah yang bermutu, dan kalau pun ada beberapa, sangat terasa bagaimana sambutan publik dan kalangan atas, termasuk pemerintah daerah dan kalangan terdidik, relatif terbatas.

Gorontalo hendaknya memberdayakan sejarahnya.

Karena tradisi intelektual dan biografi daerah ini tak bisa dipandang sebelah mata. Apa buktinya? Adalah Po-noewa! Po-Noewa adalah majalah yang terbit bulan November 1932 sebanyak 8 (delapan) edisi di Gorontalo.

Ini adalah bukti sejarah paling awal dan nyata mengenai “karya intelektual” dan pencapaian literasi Gorontalo yang pernah dihasilkan oleh tangan-tangan terbaik Gorontalo. Atas dasar itulah, Po-Noewa  dijadikan sebagai tonggak perubahan penting dalam kesadaran dan gerakan pencerdasan bangsa di Gorontalo menuju masa depan.

Dari sinilah inspirasi untuk mengukuhkan tradisi intelektual dan kesadaran peradaban Gorontalo dikukuhkan (kembali) dan dijadikan sumber inspirasi dan momentum untuk melangkah lebih jauh di berbagai arena kehidupan di tingkat nasional dan global.

Gorontalo bahkan bisa membesarkan sejarahnya melalui sebuah “kalender penyadaran” identitas dan literasi yang bisa kita susun selama setahun penuh, terutama dengan menggunakan kebesaran tokoh-tokoh kita yang reputasi nasionalnya terakui. Sebagai usulan, untuk bulan April, kita jadikan bulan ini untuk tema kebangsaan/nasionalisme karena April adalah bulan kelahiran Nani Wartabone (30 April 1908).

Kita kemudian lanjut pada Mei untuk kita gunakan sebagai bulan pembahasan pendidikan adat dan tradisi dengan merujuk bulan kelahiran Prof. S.R. Nur. Selanjutnya, Juni, kita jadikan bulan sains dan teknologi dengan merujuk bulan kelahiran John Ario Katili dan B.J. Habibie (Juni).

Tidak terputus di situ, Juli kita lanjutkan menjadi bulan untuk sastra dan kebudayaan karena Juli adalah bulan kelahiran H.B. Jassin; kemudian disambut dengan itu, Agustus akan secara khusus menjadi ‘bulan bahasa Gorontalo’ untuk mengenang Prof. Mansoer Pateda (lahir Agustus).

Bulan depannya, September, adalah bulan kelahiran Tajeb Gobel. Kita jadikan September ini sebagai bulan untuk pembahasan ekonomi dan menggerakkan etos kewirausahaan Gorontalo. Untuk Oktober, kita punya tokoh Hakim Agung yang lahir di bulan ini, Brigjen Piola Isa. Kita jadikan Oktober untuk tema hukum, keadilan dan sekuriti.

Berikutnya, ketika kita masuki November, ini adalah bulan kelahiran Prof. Aloe Saboe. November menjadi bulan untuk tema pembangunan kesehatan masyarakat, sekaligus sebagai Bulan Literasi Gorontalo, November, dengan merujuk Pergub No. 22 Tahun 2018–.

Desember HUT Provinsi Gorontalo, bukan!

Tidak lama setelah itu, Januri, kita sudah harus menjadikan “23 Januari” sebagai momentum refleksi kebangsaan, kegorontaloan dan pengukuhan tentang pluralisme, sekaligus untuk mengenang kebesaran tokoh kita Nani Wartabone, R.M. Kusno Dhanupoyo, Pendang Kalengkongan dan Komite 12 – Patriotik 23 Januari 1942.

Merujuk kepada bulan kelahiran para Tokoh (Gorontalo) tersebut dimaksudkan untuk lebih mendekatkan elemen biografi, sejarah dan dimensi pendidikan/pewarisan “etos belajar” dan “keteladanan” yang bersifat lintas generasi di Gorontalo.

Dengan demikian maka “identitas” ke-Gorontalo-an tidak terpisah dari dinamika sejarah yang ada, tapi sekaligus memberikan “rasa bangga” kepada generasi sekarang bahwa semangat berprestasi itu sudah lama “tertanam” di Gorontalo –sebagaimana terlihat dari kiprah hidup dan karya-karya tokoh-tokoh kita–. Keteladanan mereka merupakan bagian dari kontribusi peradaban dan kebanggaan nasional Gorontalo. Bagaimana?

Kalender Daerah adalah penentu apakah Gorontalo kita punya “profile” handal dengan citra yang sebenarnya di panggung perubahan dunia. ***

 

Penulis adalah Bekerja di Universitas Negeri Gorontalo
Anggota Indonesia Social Justice Network (ISJN)
E-mail: basriamin@gmail.com

Tags: basri aminLiterasi Desember dan Kalander Gorontalospektrum sosial

Related Posts

Husin Ali

Masjid, Manusia, dan Cara Kita Hidup Bersama

Monday, 15 December 2025
Meneguhkan Komitmen ASN di Usia Perak Provinsi Gorontalo: Refleksi dan Proyeksi Pembangunan

Meneguhkan Komitmen ASN di Usia Perak Provinsi Gorontalo: Refleksi dan Proyeksi Pembangunan

Wednesday, 10 December 2025
Anang S. Otoluwa

Tiada Generasi Tanpa Literasi

Tuesday, 9 December 2025
Basri Amin

Gorontalo, Keluarga Bangsa Besar

Monday, 8 December 2025
Umar Karim

Gorontalo, Provinsi Lucu yang Memiliki 2 Hari Ulang Tahun  

Friday, 5 December 2025
Muh. Amier Arham

ASN Kota Gorontalo: Agen Inovasi Ekonomi dan Penggerak UMKM

Thursday, 4 December 2025
Next Post
MOTOR Listrik Honda yaitu Honda ICON e:, Honda EM1 e:, dan Honda CUV e:. nyaman digunakan. (foto: dok/daw)

DAW Tunjukkan Kenyamanan Motor Listrik

Discussion about this post

Rekomendasi

Gusnar Ismail

RSAS Kota Gorontalo, Bedah Jantung Pertama Sukses, Hari Ini Ditinjau Menkes

Monday, 15 December 2025
Kanit PPA Satuan Reskrim Polres Gorontalo Utara, Ipda Jalu Giellbay Phatuntun Molan,S.Tr.K. beserta anggota, menyerahkan tersangka dan barang bukti kepada pihak Kejaksaan Negeri Gorontalo Utara.

Oknum Guru Cabul Segera Disidang, Polisi Serahkan Tersangka dan Barang Bukti, Terancam 15 Tahun Penjara

Monday, 15 December 2025
MASJID RAYA - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Gorontalo Islamic Center, di Desa Talulobutu Selatan, Kecamatan Tapa, Bone Bolango, Jumat 12 Desember 2025. (foto:haris/dok-pemprov)

Masjid Raya Butuh Lahan 40 Hektare, Biaya Pembangunan Gusnar Serukan Infaq Bisa via QRIS

Monday, 15 December 2025
Siswa penerima manfaat menikmati makan bergizi program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Foto:istimewa)

MBG Jangkau Puluhan Juta Penerima Manfaat untuk Pemerataan Gizi Nasional

Monday, 15 December 2025

Pos Populer

  • Kejati Bidik PETI di Pohuwato, Panggil Haji Suci Terkait Praktik Tambang Ilegal

    Kejati Bidik PETI di Pohuwato, Panggil Haji Suci Terkait Praktik Tambang Ilegal

    116 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Diskresi Hendra ‘Tak Laku’, Iskandar Aklamasi Pimpin Golkar Kabgor 

    120 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Kejari Gorut Ungkap Potensi Kerugian Negara Rp 6.6 M

    51 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Stroke Mulai Serang Anak Muda, Waspada di Gorontalo Sepuluh Besar Penyakit Tertinggi

    35 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Meneguhkan Komitmen ASN di Usia Perak Provinsi Gorontalo: Refleksi dan Proyeksi Pembangunan

    40 shares
    Share 16 Tweet 10
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Berlangganan dengan email

Masukan email anda untuk menerima pembaruan berita terbaru dan terupdate dari Gorontalo Post

Join 2 other subscribers

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.