Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Kawasan Pelataran Sentral (PS) yang kini menjadi landmark baru bagi masyarakat Gorontalo, dipastikan tetap beroperasi meski sempat terjadi kericuhan antar pengunjung pada Sabtu (6/12) malam.
Insiden berdarah yang terjadi tepat di hadapan Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea itu, tidak mengganggu operasional PS. Hal ini disampaikan langsung Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea, saat meninjau aktivitas PS Ahad (7/12) malam.
Wali Kota Adhan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Gorontalo, terutama para pengunjung PS yang sempat terganggu dengan insiden berdarah itu. Menurut Adhan, peristiwa itu sama sekali tidak ada kaitan dengan operasional PS, sebab murni urusan pribadi dua orang yang bertikai.
Ia berharap, PS tetap menjadi daya tarik bagi masyarakat Kota Gorontalo untuk nongkrong, dan memberi dampak perputaran ekonomi. Seperti diketahui aktivitas UMKM di kawasan PS sedang berada dalam puncak keramaian, sejak Wali Kota Adhan Dambea mengizinkan para pelaku UMKM membuka lapak di kawasan Pelataran Pasar Sentral.
Bagi para pengunjung kawasan ini populer dengan sebutan PS. Setiap malam, ribuan warga nongkrong di kawasan yang kini diisi oleh hampir 60 tenant UMKM. Dalam kunjunganya ke PS, Ahad malam, Adhan datang bersama tim Papip Celebes seorang pengusaha muda, yang berinisiatif mengganti kerugian yang dialami para pelaku UMKM ketika insiden.
Dalam peristiwa itu, para pengunjung memang berhamburan, kursi dan meja milik pelaku UMKM banyak yang rusak, pun sebagian dari pengunjung tidak membayar orderan makanan dan minuman. Adhan meminta para pelaku UMKM untuk jujur dalam menyampaikan kerugian yang mereka alami.
“Jangan ditambah-tambah. Kalau menambah itu akan jadi dosa. Untuk pesanan yang belum dibayar, harus disertai nota. Saya juga meminta kepada teman-teman yang siap mengganti kerugian, diberikan dalam bentuk barang, jangan uang,” ucap Adhan. Terakhir, wali kota dua periode itu menyampaikan harapannya agar kejadian serupa tidak terulang. “Insya Allah peristiwa tadi malam tidak terjadi di kemudian hari,” ucap Adhan yang diamini oleh pengunjung Pelataran Sentral.
DIPICU MASALAH PRIBADI
Suasana Sabtu malam di kawasan PS Kota Gorontalo yang sedang ramai, tiba-tiba ricuh. Dalam video yang beredar, seorang pengunjung terlibat saling kejar dengan pengunjung yang lain sambil membawa senjata tajam.
Kondisi ini membuat PS kacau, para pengunjung panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Pengunjung yang mengenakan jacket demim, terlihat memegang senjata tajam dan menyerang seorang pria berkaos hitam dan memjadi korban.
Korban tersungkur, sementara pelaku terus berupaya menyerang. Beruntung ada Wali Kota Gorontalo Adhan Dambae. Adhan tanpa takut-takutnya berada di tengah-tengah insiden berdarah itu, ia terlihat meminta pelaku menyudahi aksinya itu, hingga akhirnya bisa dilerai.
Korban saat itu juga dibawa rumah sakti untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara pelaku, dikabarkan langsung menyerahkan diri ke kepolisian. Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea menyebut jika insiden tersebut tidak ada kaitan dengan operasional PS yang menjadi tempat kejadian perkara.
Menurut Adhan, insiden berdarah itu dipicu masalah pribadi keduanya. SR diduga pelaku, sakit hati lantaran dikatai nama hewan oleh korban RK, dalam sebuah postingan media sosial sekira setahun yang lalu, atau saat helatan Pilkada.
“Masalah ini sudah berlangsung satu tahun, saat Pilkada. Dimana, RK menyebut SR di postingan media sosial hanyalah nama hewan. Dia (RK) juga bahkan menyebut saya punya hutang. Ini yang jadi sumber masalah,” ungkap Adhan saat berkunjung di Pelataran Sentral, Ahad (7/12/2025).
Sehingga, kata Adhan, aksi penikaman bukan disebabkan persoalan di Pelataran Sentral sebagaimana yang tersebar di media sosial. “Cuma kebetulan SR ketemu dengan RK di Sentral. Kemudian SR menegur RK. Oleh RK dijawab, dan seketika terjadi aksi penyerangan itu,” ungkapnya. Sejumlah pengunjung ketika itu bersyukur kehadiran Wali Kota Adhan Dambea di lokasi kejadian. “Kalau tidak ada ti pak Wali tantu mati itu korban,”celetuk pengunjung.
Sementara itu, sesaat usai kejadian, kepolisian dari Polres Gorontalo Kota langsung mengamankan lokasi. Sejumlah petugas polisi dengan seragam taktis dan bersenjata lengkap dikerahkan. Suasana PS pun langsung kondusif, kendati sejumlah pedagang saat itu langsung mengemas lapak UMKM mereka. Ahad (7/12) tadi malam, suasana PS kembali normal, sejumlah pedagang beraktivitas seperti biasa. (gp)












Discussion about this post