gorontalopost.co.id – Ditengan sorotan bencana di Sumatera yang turut diperparah dengan kerusakan alam, karena adanya alihfungsi hutan, termasuk menjadi lahan perkebunan sawit, Presiden RI Prabowo Subianto justeru menyebut jika kepala sawit adalah sebuah karunia untuk bangsa Indonesia, hal ini terkait dengan ancaman ketahanan energi global, apabila konflik di berbagai kawasan terus meluas, terutama di Eropa dan Timur Tengah.
Menurut Prabowo, perang yang berkepanjangan dapat mengganggu pasokan energi internasional dan berpotensi membuat Indonesia kesulitan memperoleh bahan bakar minyak (BBM) dari luar negeri.
“Perang berlanjut di Eropa bisa-bisa kita tidak bisa impor BBM dari mana pun. Kita mau impor pun nanti tidak bisa,” ujar Prabowo dalam sambutannya pada HUT Partai Golkar, Jumat (5/12),” ujarnya.
Prabowo menegaskan bahwa ketergantungan Indonesia pada impor BBM membuat negara rentan, baik secara pasokan maupun harga. “Kalau kita tergantung impor, kita nggak mampu bayar nanti harga BBM,” ujarnya. Prabowo bersyukur Indonesia memiliki kelapa sawit.
Kepala negara menjelaskan, komoditas tersebut dapat diolah menjadi sumber energi, mulai dari biodiesel hingga bensin berbasis nabati, dan Indonesia telah memiliki kemampuan teknologinya. “Kita diberi karunia oleh Yang Maha Kuasa, kita punya kelapa sawit. Kelapa sawit bisa jadi BBM, bisa jadi solar, bisa jadi bensin juga. Kita punya teknologinya,” jelas Prabowo.
Dia juga menyebut olahan BBM dari kelapa sawit cukup penting. Hal itu untuk mengantisipasi agar Indonesia tidak kekurangan pasokan energi. “Kalau pabrik-pabrik pengolahan tidak siap, kalau terjadi apa-apa baru kita nanti merasakan,” pungkas Prabowo.
MAMPU ATASI BENCANA SUMATERA
Sementara itu, dalam kegiatan HUT Partai Golkar tersebut, Prabowo mengakui bahwa musibah yang terjadi di Sumatera, yakni Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat, menimbulkan penderitaan, kesulitan, dan tantangan bagi rakyat. Namun, ia menekankan bahwa di tengah cobaan ini, kekuatan dan keutuhan bangsa terbukti. “Kita mengalami cobaan-cobaan, kita mengalami badai, kita mengalami bencana, tapi bangsa kita kuat, utuh, dan bangsa kita mampu mengatasi semua cobaan yang kita hadapi,” tegas Prabowo.
Prabowo menyoroti efektivitas reaksi pemerintah dalam menangani bencana di mana saat ini, alat-alat negara segera hadir di lokasi musibah. “Kita buktikan, rakyat melihat reaksi pemerintah cepat, reaksi pemerintah mengatasi masalah, kita sudah buktikan. Sekarang rakyat melihat ada musibah di bagian dari wilayah tanah air kita, tapi alat-alat negara segera hadir,” ujarnya.
Prabowo mengatakan saat ini sebanyak 50 helikopter bergerak di daerah musibah untuk membantu evakuasi dan distribusi bantuan. Pekan ini, sebanyak beberapa helikopter baru juga datang dan akan terus bertambah. Selain itu, ia juga telah memerintahkan mulai Januari tahun depan, Indonesia akan mendatangkan 200 helikopter secara bertahap. Selain helikopter, Prabowo juga menyebutkan Indonesia akan kedatangan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) strategis lainnya yang memiliki fungsi vital dalam penanganan bencana, yaitu lima Hercules C-130J terbaru dan Airbus A400.
“Saudara-saudara, bangsa kita berada dalam sesuatu yang disebut lingkaran api, The Ring of Fire. Bencana alam adalah bagian yang harus kita hadapi, tantangan. Untuk itu, kita harus siap menghadapi yang paling jelek pun keadaan harus kita siap,” jelasnya. (tro/disway)











Discussion about this post