Gorontalopost.co.id — Dukungan pelaksnaan Gorontalo Half Marathon (GHM) 2025 terus mengalir. Setelah mendapat kepastian izin lokasi penyelenggaraan di Kota Gorontalo, dukungan datang dari Anggota DPR RI Rahmat H. Gobel. Ia menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap event lari yang kerap mengundang polemik itu.
Dalam pernyataannya yang diunggah melalui akun resmi Instagram GHM, Rahmat Gobel menegaskan bahwa GHM bukan sekadar perlombaan olahraga, melainkan momentum penting untuk menampilkan potensi Gorontalo ke panggung nasional bahkan internasional.
“Event ini bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga sarana strategis untuk mempromosikan potensi Gorontalo, mengembangkan sport tourism, mendorong ekonomi kreatif, dan memperkuat citra daerah yang kaya budaya serta semangat kebersamaan.” Rahmat Gobel,
Ia berharap, pelaksanaan GHM 2025 mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda Gorontalo untuk semakin mencintai olahraga, menjaga kesehatan, meningkatkan prestasi, serta berperan dalam membangun daerah dan bangsa.
Dukungan dari tokoh nasional seperti Rahmat Gobel semakin mengukuhkan GHM 2025 sebagai event bergengsi yang dinanti masyarakat. Selain menjadi ruang bagi para pelari profesional dan komunitas lari, kegiatan ini juga diproyeksikan memberikan dampak ekonomi signifikan melalui pariwisata, UMKM, dan industri kreatif lokal.
Sebelumnya, GHM sempat berpolemik, pertama terkait logo GHM yang diduga plagiat dari sebuah logo perusahaan yang berbasis di Australia, padahal Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam sebuah kegiatan resmi.
Logo ini kemudian direvisi dan digunakan sampai saat ini. Polemik berlanjut ke Medal Finisher yang dilabeli nama Gubernur Gusnar Ismail. Pelabelan ini mendapat kritik luas, apalagi hanya menampilkan nama Gusnar Ismail, tanpa nama Idah Syahidah yang juga wakil Gubernur Gorontalo.
Kadispora Daniel Ibrahim meminta maaf langsung ke Wagub Idah Syahidah lantaran namanya tidak dicantumkan di Medali GHM. Buntutnya, Gubernur Gusnar mencopot Daniel dari jabatanya.
Tak kalah heboh adalah izin penggunaan sebagian jalan di Kota Gorontalo yang menjadi lokasi lari, Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea menolak memberi izin. Berbagai upaya telah dilakukan panitia termasuk pendekatan lewat Kepolisian, Adhan keukeuh menolak memberi izin.
Hari makin mepet dengan pelaksnaan GHM, akhirnya Wagub Idah Syahidah turun tangan. Secara personal, ia menghubungi Adhan via seluler. Usai menerima telepon dari Wagub Idah Syahidah, Adhan langsung memerintahkan Kadis Perhubungan Kota Gorontalo untuk mengeluarkan rekomendasi penggunaan jalan untuk GHM di Kota Gorontalo.
“Kalau bukan ibu Idah yang telepon, saya nggak kasih keluar izin”terang Wali Kota Adhan. Adhan salut dengan Idah yang tetap legawa kendati namanya tidak diabadikan dalam medali GHM yang digelar dalam rangka HUT Provinsi Gorontalo ini. (Tro)












Discussion about this post