Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Putra Gorontalo, Zainudin Amali (ZA) berpeluang memimpin PSSI setelah Ketua Umum PSSI Erick Thohir dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dalam reshuffle menteri oleh Presiden Prabowo Subianto, kemarin (18/9). ZA memiliki kans besar menyusul mulai bergulirnya desakan mundur terhadap Erick Thohir dari posisi Ketum PSSI.
Pengamat olahraga Erwiyantoro mengatakan Erick tidak boleh merangkap jabatan sebagai Menpora dan Ketua Umum PSSI. “Dia harus segera mundur dari Ketua Umum PSSI. Tidak boleh rangkap jabatan,” kata dia.
Tak hanya Erick, menteri merangkap jabatan juga dijalani Airlangga Hartarto. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia atau PB ISSI.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan, juga merangkap jabatan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) 2021-2025.
Erick pun saat terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada Februari 2023, posisinya sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara. Ia pun menjalankan rangkap jabatan itu selama ini.
Namun, dengan jabatan barunya sebagai Menpora, dianggap tidak tepat untuk tetap memimpin federasi sepak bola Indonesia. “Posisi Erick bukan kayak Luhut dan Airlangga,” kata Erwiyantoro. Menurut dia, hal itu berpotensi conflict of interest.
Rangkap jabatan itu akan terjadi kerancuan antara kewenangannya sebagai Menpora dan Ketua Umum PSSI. “Misalnya, Menteri Olahraga Erick Thohir memberikan bantuan anggaran dana dipa membantu PSSI kepada Ketua Umum PSSI, yang namanya Erick Thohir,” tutur Erwiyantoro. “Itu pasti tidak benar, dan tidak boleh.”
Ia menambahkan, hal itu berbeda ketika Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan bantuan dana kepada PB PASI, PB ISSI, atau Pelatihan Nasional untuk SEA Games. Karena itu, menurut dia, Erick perlu mundur dari jabatannya dan menunjuk Ketua Umum PSSI baru.
Erwiyantoro mengatakan, ada dua cara untuk pemilihan Ketua Umum PSSI baru. Pertama, dia harus menyatakan mundur dan menunjuk Wakil Ketua Umum II PSSI Ratu Tisha Destria menggantikan posisinya. Kedua, dua pertiga anggota Komite Eksekutif atau Exco PSSI meminta Erick mundur. Ketiga, PSSI menyelenggarakan Kongres Luar Biasa, memilih pengganti Erick.
Setelah dilantik sebagai Menpora, Erick mengatakan dirinya belum mengetahui apakah masih bisa tetap merangkap jabatan sebagai Ketua Umum PSSI. Karena itu, ia memilih untuk menyerahkan keputusan itu ke FIFA.
“Ada prosesnya di FIFA. FIFA sebagai badan olahraga tertinggi di dunia. Nanti mereka yang akan menentukan,” kata Erick di Istana Negara, Rabu, (17/9). Saat dikonfirmasi soal peluang mundur dari posisi ketua umum PSSI, Erick belum menentukan sikap. Ia akan mengikuti aturan FIFA. “Nanti, biar FIFA saja, ” kata dia.
Sebelumnya, Zainudin Amali mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menpora ketika dia terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI mendampingi Erick yang terpilih sebagai ketuanya. Untuk menggantikannya sebagai orang pertama Kemenpora, Joko Widodo yang saat itu menjadi presiden, lantas menunjuk Dito Ariotedjo pada 3 April 2023.
Setelah Erick Thohir dilantik menjadi Menpora, ZA masuk dalam radar bursa calon Ketum PSSI. Selain ZA, ada tiga nama lain yang juga masuk nominasi calon ketum PSSI. Yaitu Ratu Tisha Destria, Wakil Ketua Umum PSSI saat ini. Yunus Nusi, Sekjen PSSI dan eks Ketua Asprov Kalimantan Timur. Serta Dito Ariotedjo, Mantan Menpora dan tokoh muda dengan jejaring politik.
Zainudin Amali (ZA) memiliki kans karena saat ini dia mengisi posisi Wakil Ketua Umum PSSI dan mantan Menpora (2019–2023). Selain itu, dia juga perpengalaman di birokrasi olahraga dan punya dukungan politik luas. Serta dikenal sebagai figur kompromi yang diterima berbagai kalangan. (net/rmb)











Discussion about this post