Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Berbagai cerita menarik bermunculan pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 tahun ini yang berlangsung, Ahad (17/8). Salah satunya adalah upacara penurunan bendera yang berlangsung di Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo.
Hujan deras yang mengguyur selama upacara berlangsung membuat lapangan upacara berubah menjadi kubangan lumpur. Tapi situasi itu tak membuat semangat pasukan pengibar bendera (Paskib) surut. Mereka tetap bertugas menurunkan bendera merah putih di tengah kubangan lumpur.
Pantauan awak media ini, sejumlah baju anggota paskib yang awalnya putih bersih berubah menjadi kecoklatan dan penuh lumpur. Bahkan ada sebagian yang sudah tidak lagi menggunakan sepatu, karena sepatu mereka terendam dalam lumpur. Namun semua itu tak membuat upacara penurunan bendera terhenti.
“Alhamdulillah semua lancar dan mereka luar biasa mekipun hujan lebat tetap melaksanakan tugas dengan baik,” ungkap Camat Boliyohuto Hasyim Rifai seusai pelaksanaan upacara.
Menurut Hasyim perjuangan yang sudah ditunjukkan oleh Paskib Kecamatan Boliyohuto tentu menunjukkan semangat membara yang tak mudah pantang menyerah meskipun saat itu, lapangan upacara diguyur hujan lebat.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada adik-adik Paskibraka yang telah menjalankan tugas mulia ini dengan disiplin, tanggung jawab dan kebanggaan,”jelasnya.
Ia menambahkan, momentum ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi pengingat tentang jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan. “Semoga semangat kebangsaan ini terus tumbuh di hati seluruh masyarakat, khususnya generasi muda agar selalu berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan daerah,” pungkasnya. (wie)











Discussion about this post