Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Pemerintah Kota Gorontalo menjadikan peringatan Doa Asyura 10 Muharram 1447 H sebagai momen menegaskan pentingnya pembentukan karakter, penguatan iman, dan menjaga persatuan umat.
Hadir mewakili Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid pada peringatan hari Asyuran yang diselenggarakan Pemerintah Kota Gorontalo, pekan kemarin, menekankan bahwa 10 Muharram harus menjadi titik balik pembaruan diri secara spiritual dan sosial. “Ini saatnya kita kembali menanamkan nilai keimanan, membentuk karakter yang kuat, dan memperkuat etika dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.
Sekda Ismail juga mengingatkan agar umat tidak terjebak dalam konflik akibat perbedaan paham. “Kita tidak butuh keseragaman, tapi kedewasaan dalam menjaga kebersamaan. Ukhuwah wajib dijaga, perpecahan harus ditolak,” tegas Sekda Ismail.
Dalam kesempatan itu, Sekda Ismail juga menegaskan akidah umat harus dibentengi dari pengaruh negatif, dan keteladanan para nabi harus menjadi pedoman. “Iman tak cukup diucapkan, tapi harus nyata di tengah godaan zaman,” tandas Sekda Ismail.
Masih kata Ismail, nilai-nilai religius tidak boleh berhenti sebagai slogan, tapi harus hidup dalam sikap, keputusan, dan perilaku warga. “Gorontalo tak butuh simbol tanpa jiwa. Kota ini harus tumbuh dengan ruh keimanan yang membentuk watak,” tutup Ismail.(adv)












Discussion about this post