logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Persepsi

Pilkada, Lalu Apa Lagi?

Lukman Husain by Lukman Husain
Monday, 16 June 2025
in Persepsi
0
Basri Amin

Basri Amin

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh:
Basri Amin
Parner di Voice-of-HaleHepu

 

DALAM momentum Pilkada, semua tema dan klaim bisa jadi “tumpangan” personal. Alih-alih menawarkan imajinasi baru bagi kemajuan bersama, hal lumrah yang justru meluas-mengepung (pandangan) kita adalah jargon yang di-copy dari penalaran yang tak sepenuhnya teruji dan yang bisa kita andalkan ke masa depan. Sindikasi selalu tampil ke depan. Acara demi acara disusun untuk merayakan pemerintahan. Itukah pembangunan yang kita tunggu?

Pilkada juga meninggalkan luka-luka. Ada yang mengaku suara-nya “dirampok”. Ada juga yang merayakan “kemenangan keluarga” dan keunggulan (klik) kelompok. Hampir semua tak lepas dari aroma “uang” yang begitu fulgar. Dan, entah apa lagi yang Anda bisa daftarkan…

Related Post

Gorontalo, Jangan “Lari” di Tempat

Guru Pejuang di Gorontalo

Senggol-Senggolan di Pemerintahan

Subjektivitas Penilaian Hasil Capaian Kinerja ASN: Kelalaian atau Sentimen ? 

Begitu banyak jargon yang dipakai dalam Pilkada, tetapi maknanya begitu kering dalam menyapa dan dalam memerankan diri dalam perubahan besar yang semakin kompleks di abad ini. Sangat banyak pertemuan, tetapi nyaris tidak ada percakapan mendalam dan pembahasan memadai…

Waswas meluas, tetapi wawasan terbuka kepada dunia yang berlari cepat tampak kempes di mana-mana. Tarikan masa lalu cenderung mengemuka. Generasi “terus-menerus” –-yang tak mengenal pensiun!– hendak berkuasa secara berulang dan secara nyata melumpuhkan generasi “penerus” yang selama ini dijargonkan.

Demikianlah yang terjadi di banyak tempat di negeri ini: jejaring elite (pembela) status quo yang terbiasa nyaman dengan fasilitas negara dan seremoni jabatan, cenderung menjadi-jadi untuk tampil heroik merebut kekuasaan.

Bagi Gorontalo, jumlah penduduk yang relatif ‘kecil’ dengan bentangan geografis yang cukup besar, dilingkari beberapa titik wilayah perbatasan pulau/pesisir dan kawasan pergunungan/Cagar Alam, Gorontalo mestinya lihai mendayagunakan aset-aset utamanya, yakni “manusia Gorontalo” itu sendiri –-dalam pengertian yang seluasnya–. Merekalah “penguasa” dan “investor” masa depan yang sesungguhnya.

Masalahnya, siapakah “manusia Gorontalo” yang sebenarnya itu? Siapakah mereka yang sungguh-sungguh punya jiwa “berkorban”, yang punya jejak-kerja dan jejak-gagasan untuk perbaikan dan percepatan kemajuan daerah ini yang benar-benar nyata.

Siapakah yang punya imajinasi masa depan yang bisa kita andalkan konsistensinya? Siapakah yang punya energi kerja untuk sebuah visi luhur bagi perbaikan keadilan dan kesejahteraan bersama?

Gorontalo tak selamanya tepat diartikulasi sebagai kategoti etnis-kesukuan-kedaerahan, tapi bisa lebih jauh dari itu, yakni sebagai sebuah region, kawasan rempah, perlintasan niaga maritim, pusat unggulan komoditas, penyangga regional di sektor keamanan dan stabilitas ekonomi, dst.

Lebih jauh, Gorontalo adalah penyangga kebudayaan yang sewajarnya memantulkan perannya yang lebih besar dan bermakna ke masa depan. Ilmu yang memberi solusi dan kebijakan pembangunan yang memacu terobosan perubahan mestinya dikerjakan besar-besaran di daerah ini.

Gorontalo bahkan bisa diletakkan dalam konteks yang lebih luas: sebagai pusat rujukan keilmuan dan kebudayaan dunia (konfederasi/demokrasi pra-Indonesia, oral tradition, nasionalisme kebangsaan, lanskap alam dan kegempaan, danau/endemik, sufisme Islam, keanekaragaman hayati, perjumpaan budaya (Arab, Jawa, Tionghoa, Eropa, Sulawesi/Maluku, dst). Dengan begitu, tumbuhlah perspektif yang kaya tentang ke-Gorontalo-an di abad ini.

Kepemimpinan yang imajinatif dan berwawasan masa depan adalah kebutuhan mendesak. Kita berharap, prosesi-prosesi politis dan tata-kelola kelembagaan di daerah bisa menggemakan sense of direction yang lebih segar dan membumi di sektor pemerintahan, pembangunan, dan kebudayaan.

Fakta demografis Gorontalo sewajarnya menjadi acuan serius dalam rancang-bangun daerah ini. Kita adalah daerah yang punya bonus demografi sampai tahun 2035: mencapai lebih 71% usia produktif (15-64 tahun). Ini beririsan dengan penduduk usia lanjut yang juga membesar (7.98%). Tantangannya, kita belum punya aging studies yang kokoh di universitas.

Mari kita tengok Sensus Penduduk (SP) 2020 (publikasi BPS, 2021) yang menggambarkan sebaran penduduk yang relatif konstan di Provinsi Gorontalo. Penduduk terbesar adalah di Kabupaten Gorontalo, 393.107 jiwa. Selanjutnya Kota Gorontalo (198.539 jiwa), Bone Bolango (162.778 jiwa). Disusul Pohuwato (146.432 jiwa), Boalemo (145.868 jiwa), dan Gorontalo Utara (124.957 jiwa).

Kita bisa koneksikan dengan data nasional. SP 2020 mencatat terdapat 270,2 juta jiwa penduduk Indonesia. Komposisinya unik karena sangatlah tampak penduduk Indonesia didominasi generasi Z (1997-2012) sebesar 27,94 persen atau 74,93 juta jiwa; milenial (1981-1996) sebesar 25,87 persen atau 69,38 juta jiwa; dan generasi X (1965-1980) sebesar 21,87 persen atau 58,65 juta jiwa. Hal ini didukung lebih jauh lagi oleh Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2021. Kontribusi tertinggi pada angkatan kerja nasional pada tahun kedua pandemi adalah milenial (24-39 tahun) sebesar 37,37 persen, dan gen X (40-55 tahun) sebesar 34,52 persen (Saputra, 2021).

Jangan biasa-biasa saja! Jika tidak, kita hanya akan saling mengecoh kesibukan, unjuk citra diri, dan keributan puja-puji yang tak mengantarkan kita loncat jauh ke depan. Daerah terbuai dengan rutinitas yang tak lagi kita pertanyakan keterhandalannya bagi masa depan. Yang terjadi adalah, sadar atau tidak, negara/pemerintah hanya “mewadahi” pembesaran kluster-kluster (kemakmuran) berjenjang bagi kelompok elite atau golongan tertentu.

Kini kita makin terbiasa menyebut angka-angka (persentasi) kemiskinan masyarakat tapi cenderung gagap memastikan kekayaan yang terus bertambah, menyebar dan menumpuk pada sekelompok orang dan/atau kelompok. Di sisi lain, pergerakan arus penduduk, modal, barang dan teknologi antar wilayah, fokus kebijakan antara kota dan perdesaan, kesemuanya abai ditelaah dan dipetakan dengan jujur. ***

Tags: basri aminHarian Persepsipersepsispektrum sosialtulisan persepsiTulsian Basri AminVoice-of-HaleHepu

Related Posts

Basri Amin

Gorontalo, Jangan “Lari” di Tempat

Monday, 1 December 2025
M. Rezki Daud

Guru Pejuang di Gorontalo

Wednesday, 26 November 2025
Rohmansyah Djafar, SH., MH

Subjektivitas Penilaian Hasil Capaian Kinerja ASN: Kelalaian atau Sentimen ? 

Monday, 24 November 2025
Basri Amin

Senggol-Senggolan di Pemerintahan

Monday, 24 November 2025
Pariwisata Gorontalo: Potensi Ekonomi, Ancaman Ekologis, dan Risiko Greenwashing Tourism

Pariwisata Gorontalo: Potensi Ekonomi, Ancaman Ekologis, dan Risiko Greenwashing Tourism

Friday, 21 November 2025
Basri Amin

Pemimpin “Perahu” di Sulawesi

Monday, 17 November 2025
Next Post
Personel Polres Pohuwato melakukan pembersihan di tempat ibadah, baik itu masjid, gereja hingga pura yang ada di wilayah Pohuwato.

Polres Pohuwato Serbu Masjid dan Gereja

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025
Anggota DPRRI Rusli Habibie bersam Wagub Gorontalo Idah Syahidah RH. (Foto: dok pribadi/fb)

Rusli Habibie Ajak Sukseskan Gorontalo Half Marathon 2025, Beri Efek ke UMKM

Friday, 28 November 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, Oknum ASN Gorut Dibui

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.