Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Pemberangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) asal Gorontalo ke tanah suci terus berlangsung. Kamis (22/5) kemarin, giliran 183 JCH yang tergabung dalam kloter 32 embarkasi ujungpandang, masuk Asrama Haji Embarkasi Haji Antara (EHA) Gorontalo.
Sesuai jadwal, kloter terakhir JCH asal Gorontalo ini akan diberangkatkan dari Gorontalo ke Makassar pada Jumat (23/5) pukul 19.20 wita, menggunakan penerbangan carter Lion Air JT-3893.
Para jemaah haji akan menunggu di Makassar selama kurang lebih delapan jam, dan nantinya akan diberangkatkan ke Jeddah Arab Suadi, pada Sabtu 24 Mei 2025, pukul 02.40 Wita dini hari, dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia, GIA 1132.
Sementara itu, para JCH kloter 32 yang merupakan gabungan JCH dari Kota Gorontalo, Gorontalo Utara, Boalemo, Bone Bolango, dan Pohuwato itu, mendapat pelayanan super maksimal saat berada di EHA Gorontalo.
Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 tahun ini menerapkan layanan One Stop Service atau Pelayanan Satu Atap, yang mempersingkat proses penerimaan dan memudahkan jemaah dalam mendapatkan seluruh layanan sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.
Setibanya di embarkasi, seluruh jemaah langsung diarahkan ke aula penerimaan untuk menjalani proses One Stop Service yang mencakup pemeriksaan kesehatan, validasi kartu akomodasi, pembagian gelang identitas, pengambilan paspor, serta penerimaan uang living cost. Seluruh proses berlangsung terpusat dalam satu ruangan sehingga menghemat waktu dan tenaga jemaah, terutama yang lanjut usia.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, H. M. Muflih B. Fattah, dikutip dari laman resmi Kemenag Gorontalo, menjelaskan, bahwa layanan ini dirancang untuk memberikan kemudahan dan efisiensi, serta mengurangi potensi kelelahan, khususnya bagi jemaah lansia dan disabilitas.
“Dengan sistem One Stop Service, seluruh layanan terintegrasi di satu titik sehingga waktu layanan lebih singkat dan jemaah punya lebih banyak waktu untuk beristirahat dan mengikuti bimbingan manasik sebelum keberangkatan,” jelas Muflih.
Dalam kloter 32, terdapat jemaah tertua yakni Fatma Huntangi Malau (84 tahun) asal Kabupaten Boalemo, sementara jemaah termuda adalah Firman Suleman (19 tahun) dari Kabupaten Boalemo.
Di antara jemaah juga terdapat satu orang pengguna kursi roda bernama Sanira yang didampingi oleh anak dan menantunya, serta dua jemaah lansia lainnya, yakni Muslihkhudin dan Wakijah yang masing-masing berusia lebih dari 80 tahun. (tro)











Discussion about this post