Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail sempat menjadi sasaran kritik dalam beberapa pekan terakhir, terutama terkait sikapnya yang dinilai tidak tegas saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Sulut Gorontalo (BSG) yang berlangsung di Manado beberapa waktu lalu.
Akibatnya wakil Gorontalo dalam jajaran direksi dan komisaris didepak, diganti dengan orang-orang dekat Gubernur Sulut Yulius Komaling. Tiga kepala daerah di Gorontalo, bahkan langsung menyatakan hengkang dari BSG dengan cara memindahkan kas daerah se bank lainya.
Menanggapi dinamika di masyarakat, terutama hiruk pikuk media sosial yang mengaitkan namanya dan Pemerintah Provinsi Gorontalo, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menegaskan sikapnya untuk tetap tenang dan fokus pada penyelesaian masalah di tengah dinamika dan riuhnya informasi di media sosial.
Pernyataan ini disampaikannya saat membuka Kuliah Subuh dan bersilaturahmi dengan warga Muhammadiyah di halaman Rumah Jabatan Gubernur, Sabtu (20/4). “Beberapa hari ini, di tengah hiruk pikuk dinamika media sosial di Gorontalo, banyak informasi dan pernyataan yang berkaitan dengan pemprov maupun pribadi saya. Tapi saya sudah memasang niat dari awal untuk menghadapi hal-hal seperti ini dengan sabar,” ujar Gusnar.
Gubernur mengaku membaca berbagai komentar dan narasi yang berkembang di media sosial, namun memilih untuk tidak menanggapi secara emosional. Ia menegaskan bahwa fokus utama dirinya sebagai pemimpin adalah memberikan solusi, bukan terjebak dalam polemik. “Saya hadir di Gorontalo membawa solusi, bukan pertengkaran. Itu yang paling penting. Di level kita sekarang, masyarakat menunggu solusi, bukan drama,” tegasnya.
Selebihnya, Gusnar menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dan lebih mengutamakan kepentingan bersama demi kemajuan daerah. Ia berharap setiap dinamika yang muncul dapat dijadikan sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas, bukan memperlebar jarak. (tro)











Discussion about this post