Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Industri kreatif di Gorontalo terus tumbuh, salah satunya dengan karawo. Kain sulam khas Gorontalo ini banyak dikembangkan oleh tangan-tangan kreatif Gorontalo, bahkan belakangan mulai merambah pasar internasional. Apalagi, Bank Indonesia Gorontalo memberi dukungan penuh pengembangan karawo di daerah ini.
Sebagai salah satu sektor ekonomi kreatif, Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin, dalam kegiatan Hulondhalo Art and Craft Festival (HACF) yang berlangsung di GPCC Kota Gorontalo, akhir pekan lalu, menekankan pentingnya untuk menyiapkan skala produksi bagi pelaku ekonomi kreatif.
“Kelemahan kita, biasanya ekonomi kreatif tidak dibedakan mana yang akan didorong ke produksi massal dan mana produk untuk segmen tertentu. Akibatnya, ketika produk itu kita dorong ke pasar global, skala produksinya tidak mencukupi,” kata Rudy.
Terkait hal itu Rudy mengisahkan pengalamannya saat penutupan Asian Games tahun 2018. Kala itu Presiden meminta lima produk kreatif Indonesia yang bisa didorong ke pasar global.
“Setelah kita melakukan kurasi terhadap lima produk itu, ternyata yang harus dijual dalam satu hari minimim tiga juta item. UKM kita tidak ada yang sanggup karena skala produksinya tidak sampai ke situ,” imbuhnya.
Oleh karena itu Pj. Gubernur Gorontalo menginstruksikan pentingnya melakukan pembinaan terhadap ekosistem ekonomi kreatif. Rudy mengajak pemerintah kabupaten/kota, perbankan dan lembaga keuangan, serta seluruh pihak untuk turut serta memberikan dukungan kepada pelaku ekonomi kreatif.
Pada kegiatan itu dilakukan penandatanganan kesepahaman bersama pengembangan ekosistem ekonomi kreatif antara Pemprov Gorontalo dengan kabupaten/kota. Kesepahaman tersebut sebagai bentuk komitmen untuk mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis digital secara berkelanjutan. (tro)
Pewarta : Haris











Discussion about this post