Gorontalopost.id, SUWAWA – Koalisi anak muda Bone Bolango bersama Gorontalo Political Democracy Research and Consultan Association, menggagas kegiatan Bicara Gagasan Bone Bolango, berlangsung Rabu (24/7).
Bicara Gagasan ini mengundang empat kandidat bakal calon Bupati Bone Bolango yang selama ini muncul ke permukaan, mereka masing-masing Ishak Ntoma, Merlan Uloli, Ismet Mile, dan Amran Mustapa.
Hanya saja yang berani hadir dalam kegiatan yang dimotori para aktivis pemuda di Bone Bolango itu, hanya dihadiri dua kandidat, yakni Amran Mustapa dan Ishak Ntoma.
“Padahal kami mengundang empat bakal calon, tapi yang terkonfirmasi hadir hanya dua, pak Ishak Ntoma, dan Amran Mustapa,”ujar Rezaldath Akbar Iyou, moderator yang memandu acara itu. Ia tidak menyebut, apa alasan Merlan Uloli, dan Ismet Mile, tidak berani tampil adu gagasan dalam acara tersebut.
Padahal menurut Rezaldath, Bicara Gagasan, diharapkan agar masyarakat tahu apa yang nantinya diperbuat para kandidat kedepan.
Setidaknya, dalam agenda itu ada dua isu utama yang dibahas, yakni terkait isu generasi muda, yakni apa yang akan dilakukan untuk anak muda di Bone Bolango, yang butuh lapangan kerja, hingga dukungan untuk anak muda dalam berbisnis atau entrepeneur, dan terpenting adalah isu ekonomi, yang tak lepas dari pertambangan di Suwawa.
“Ada 23 persen masyarakat Suwawa yang menggantungkan hidupnya di tambang itu, tapi tambang sampai saat ini belum ada solusi. Apa win-win solution yang akan dibawa para calon bupati kedepan,”ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Political Democracy Research and Consultan Association, Aris Setiawan Karim, juga mengatakan, kegiatan Bicara Gagasan Bone Bolango, digelar agar bagaimana para kandidat inimampu melahirkan gagasan besar di Bone Bolango.
Kata dia, pengalaman dalam Pemilu 14 Februari lalu, dari hasil riset ditemukan jika elektabilurtas, kualitas, dan isi tas, tidak berbanding lurus dengan hasil yang diharapkan. Ia menyebut, elektabilitas saat Pileg ternyata tidak penting, tapi yang penting adalah isi tas.
“Bagi kita itu tragedi bagi demokrtasi, maka penting melahirkan satu forum, bahwa penting itu gagasan. Bagaimana kita melihat kualitas calon kedepan,”ujarnya. Hal ini searah dengan para founding father, yang mengetumakan gagasan, bukan isi tas.
“Maka kita kembalikan nilai-nilai politik dan demokrasi, jangan sampai mementum (Pilkada) ini lewat, sehingga pilkada ini bukan hanya saat pemilihan saja. Kita manfaatkan rentetan waktu ini untuk menagih apa gagasan yang akan dibawah para kandidat ini. Bone Bolango adalah daerah kaya, memiliki sumber daya, maka penting bagi kita anak-anak muda, harus paham betul dengan konstalasi politik yang ada di daerah,”ujarnya.
Dalam kesempatan itu, kandidar Bupati Bone Bolango, Amran Mustapa mengatakan, dalam menghadapi kesenjangan ekonomi termasuk ‘tantangan’ muda terkait pengangguran, cukup dilakukan dengan dua hal.
Pertama adalah bagaimana caranya Bone Bolango menjadi tujuan kunjungan banyak orang, atau dengan mendatangkan orang sebanyak-banyaknya di Bone Bolango, dan kedua adalah produk komoditi hasil bumi di Bone Bolango, harus keluar daerah.
“Dengan orang datang ke Bone Bolango, mereka belaja, perputaran ekonomi akan jalan dengan sendirinya,”ujarnya. Pun begitu dengan produk Bone Bolango yang ‘eksport’, akan bisa menekan pengangguran, karena tercipta lapangan kerja.
“Dua ini rumusan yang digunakan kota-kota di dunia yang berkembang. Selama ini yang terjadi, orang datang ke Bonebolango, tapi anggaran Bone Bolango juga lebih banyak yang dibelanjakan di luar. Inilah yang membuat hambatan,”terangnya.
Sementara itu, Ishak Ntoma dalam gagasanya menyampaikan, konsep agropolitan seperti yang dikembangkan Fadel Muhammad saat menjabat Gubernur Gorontalo.
Ketika itu kata dia, ia terlibat langsung dalam proses agropolitan, dimana identik dengan pertanian moderen. Ia menyarankan saat itu, adalah meningkatkan harga beli jagung dari Rp 150.- per kg, menjadi Rp 750.- per kg, dan dikendalikan BUMD.
Program itu pun kata dia sukses. Sementara untuk anak muda, ia mempersiapkan dulu pendidikan anak muda Bone Bolango. Hal itu kata dia sudah dilakukan dengan menangkap peluang UNG ekspansi ke Bone Bolango, “Kami bersama bupati Hamim, saya sampaikan (ke Bupati) tangkap itu.
Ketika mulai proses, Bonbol subsidi hibahkan tanahnya. Artinya penciptaan melahirkan kader anak muda yang siap tempati dunia kerja, kita suapkan dulu pendidikanya,”terangnya.
Begitu pun dengan pendirian SMK Pariwisata di Bone Bolango, dimana Pemda menyiapkan beasiswa bagi anak-anak Bone Bolango untuk berskeolah. (tro)












Discussion about this post