Gorontalopost.id, GORONTALO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo mengelar rapat daerah ( Ranperda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), dan Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024, Rabu (29/5/2024)
Rapat yang digelar di Gedung Arafah ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan dukungan operasional stakeholder serta mitra kerja dalam pengelolaan program Bangga Kencana di wilayah Provinsi Gorontalo melalui sinergitas program dan anggaran serta pemanfaatan bonus demografi untuk peningkatan Sumber Daya Manusia
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Faizal Fahmi mengatakan bahwa kondisi stunting yang ada di Indonesia saat ini termasuk di Provinsi Gorontalo menjadi ancaman serius yang perlu mendapat perhatian bersama.
Karena stunting akan menghambat potensi transisi demografis Indonesia dimana rasio penduduk usia tidak bekerja terhadap penduduk usia kerja menurun. Sehingga Bonus demografi yang diproyeksi akan dinikmati Indonesia pada 2045 akan sia-sia dan mimpi Indonesia Emas tidak terealisasi.
“Oleh karena itu, melalui Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Gorontalo Tahun 2024, diharapkan dapat menjadi momentum, sekaligus menumbuhkan harapan dan keyakinan untuk mampu menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul dan mewujudkan manusia yang berkualitas dan berdaya saing di Provinsi Gorontalo,” jelas Kaper BKKBN Provinsi Gorontalo, Faizal Fahmi.
Lanjut ditempat yang sama drg. Widwiono M.Kes, selaku Penyuluh KB Utama, mengatakan berbicara soal stunting, bukan hanya sekedar memberikan atau melakukan satu pelayanan, melainkan dilakukan secara terus-menerus.
Selain itu, dalam percepatan penurunan stunting perlu dilakukan pencegahan lebih awal, dengan selalu memberikan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.
“Banyak yang salah persepsi, stunting itu lebih baik dicegah atau diobati. Kalau diobati itu, artinya sudah stunting, kalau dicegah belum stunting. Artinya paling baik adalah dicegah, karena kita mencegah terjadinya stunting, itu tingkat keberhasilannya sampai 97 persen, tapi kalau mengobati hanya sampai Tiga atau Lima persen,” jelasnya
Terakhir PJ Gubernur, Rudy Salahuddin juga mengatakan bahwa penanganan permasalahan stunting ini harus dilakukan secara paripurna, komprehensif, terpadu, dan bersifat multisektoral dengan mengintensifkan pendampingan kepada keluarga yang beresiko. Olehnya, Rudy menaruh harapan besar atas pelaksanaan Rakerda BKKBN.
“Melalui Rakerda untuk program Bangga Kencana Tahun 2024 Saya menaruh harapan besar kepada perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo dengan kekuatan lini lapangannya dapat mewujudkan tujuan mulia untuk menyejahterakan keluarga-keluarga di Gorontalo,” harap PJ Gubernur (Tr-76)











Discussion about this post