Gorontalopost.id, LIMBOTO – Tradisi malam qunut di wilayah Kecamatan Batudaa dan Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo merupakan potensi pariwisata daerah.
Tradisi yang hanya ada di pertengahan bulan ramadan ini, menyedot pengunjung yang datang tak hanya dari wilayah Kabupaten Gorontalo saja.
“Tradisi malam qunut ini sangat potensial sebagai salah satu destinasi wisaya religi,”ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir, saat menghadiri tradisi malam qunut di Kecamatan Tabongo, Selasa (26/3).
Tradisi malam qunut ini awalnya adalah sajian kacang dan pisang masak oleh warga setempat saat malam qunut berlangsung. Seiring perkembaganya , tradisi ini digelar bak pasar malam.
Masyarakat saling berdatangan, kegiatan berdagang pun bermunculan, dan telah menjadi budaya masyarakat Gorontalo yang turun temurun. Malam Qunut merupakan perjalanan spiritual saat pertengahan bulan suci ramadan.
Roni mengatakan, pelaksanaan Malam Qunut dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi, khususnya bagi pelaku UMKM.
“Pemerintah Kabupaten Gorontalo berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini agar dapat menjadi bagian dari wisata religi yang berkembang”, terang Roni Sampir.
“Kegiatan Malam Qunut akan terus dilestarikan dan berpotensi untuk diperluas ke seluruh wilayah Batudaa Cs,”tambahnya. (tro/net)











Discussion about this post