gorontalopost.id – Kebutuhan uang kartal layak edar saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2023 di Gorontalo meningkat jika dibandingkan dengan kebutuhan uang bulan sebelumnya. Kendati begitu, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang kartal seperti uang kertas dan logam pada tahun sebelumnya (yoy) justeru menyusut hingga 36 persen. Bank Indonesia (BI) Gorontalo tetap memastikan ketersediaan uang layak edar di masyarakat selama momentum Nataru, dengan menyiapkan Rp 179 Miliar. “Terkait kebutuhan uang, Bank Indonesia berkewajiban menyediakan uang layak edar. Distribusinya dari Bank Indonesia ke Perbankan, selanjutnya dari Perbankan ke masyarakat,”ujar Kepala Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Arman Johansyah, didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Ridwan Nurdjamal, saat ngopi bareng media, di kantor BI Gorontalo, Jumat (22/12).
Dikatakanya, masyarakat bisa melakukan penukaran uang rupiah ke seluruh layanan perbankan yang ada di Gorontalo, yakni sebanyak 67 titik layanan bank, dari unit hingga kantor cabang bank, penukaran pada kantor bank, dapat dilakukan secara langsung oleh masyarakat.
Sementara itu, memasuki momen Nataru, lanjut Arman Johansyah, Bank Indonesia juga melakukan penukaran uang secara mobile pada 11 Desember 2023 yang lalu. BI, kata Arman Johansyah, juga melayani penukaran uang yang dapat dilakukan dengan lebih dulu mendaftar pada layanan PINTAR BI melalui situs https://pintar.bi.go.id. Layanan PINTAR BI juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan penukaran uang tidak layak edar.
Selain itu, ditengah kebutuhan uang yang meningkat, seperti Nataru dan menjelang Pemilu, BI meminta masyarakat untuk mewaspadai uang palsu. Arman Johansyah mengatakan, jika menemukan uang yang masih diragukan, agar segara melakukan konfirmasi ke Bank Indonesia. “Karena yang berhak menyampaikan itu uang asli atau uang yang diragukan (palsu) hanya Bank Indonesia,”katanya. Warga agar cermat, dengan mengecek fisik uang rupiah yang diterima dengan memperhatikan ciri-ciri uang. “Yang paling gampang adalah dengan cara 3D, dilihat, diraba diterawang,”jelasnya. Terkait dengan peredaran uang palsu di Gorontalo, BI mencatat sangat minim, di tahun 2022 uang palsu yang masuk ke BI sebanyak 21 lembar, tahun ini terdapat 25 lembar. “Kami berharap, tindakan tegas diberikan sesuai hukum yang ada bagi pihak yang terlibat dalam peredaran uang palsu, agar memberi efek jera,”tegasnya.
Sementara itu, terkait dengan menyusutnya kebutuhan uang kartal tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu, BI menyebutkan terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi, misalnya terjadinya gagal panen di tingkat petani akibat dampak elnino, dan kredit yang melambat. Seperti diketahui, perekenomian di Gorontalo paling besar dari sektor pertanian. “Biasanya (sektor) pertanian itu melakukan penarikan uang, tapi sekarang tidak karena gagal penen dampak elnino,”ujarnya. Selain itu, transaksi non tunai di masyarakat yang terus meningkat juga turut mempengaruhi peredaran uang kartal. Tahun ini transaksi non tunai melalui QRIS yang diperkirakan 1 juta transaksi , meningkat bahkan mencapai 1,8 juta transaksi. (tro)











Discussion about this post