Gorontalopost.id, LIMBOTO — Dihari kelima, dari Sekolah Kebijakan Publik Lee Kwan Yew (LKYSPP),National University of Singapore (NUS), peserta membahas pengelolaan keungan publik.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan, dari pemateri profesor Ed Araral, Perangkat materi adalah terkait, keuangan pemerintahan daerah di Indonesia.
Disini kita beroleh infomrmasi apa saja tantangan yang dihadapi oleh keuangan pemerintah daerah di indonesia?
Dan Apa Saja Solusi Yang Mungkin Dapat Diterapkan Untuk Mengatasi Tantangan-Tantangan Ini.
“Terkait pengelolaan keuangan, aya sudah mengusulkan ke APKASI dan APEKSI, untuk bagaimana merumuskan tentang desentralisasi bagi hasil dan itu akan kita bicarakan dengan pusat.
Terutama bagi para calon presiden (Capres), kita akan undang tiga calon presiden terkait desentralisasi dan bagi hasil keuangan termasuk dana DAK dan DAU, agar supaya ada keadilan dalam membangun daerah,”ungkap Nelson.
Dikatakan Nelson, permasalahan keuangan pemerintah daerah di indonesia, Kapasitas Keuangan yang tak seimbang.
Misalnya, daerah dengan sumber daya alam yang besar mempunyai pendapatan asli daerah yang lebih besar dari royalti dan pajak, sehingga menyebabkan kesenjangan kualitas pelayanan publik di seluruh negeri.
Ketergantungan pada Transfer Pemerintah Pusat banyak pemerintah daerah yang sangat bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat baik itu Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus.
Ketergantungan yang besar ini mengurangi insentif bagi pemerintah daerah untuk mengelola sumber daya secara efisien atau berinovasi dalam menghasilkan pendapatan asli daerah.
Yang menarik dalam perangkap materi kali ini, bagaimana mendayagunakan aset, mengoptimalkan aset.
Ada dua problema, pertama, problema Nasional terkait bagi hasil pendapatan dari pusat termasuk masalalah desentralisasi bagi hasil dan dana peruntukan ke daerah.
Kedua, bagaimana daerah membangun pendapatan dan ternyata apa yang dilakukan di daerah sudah bagus, karena pengalaman di luar negeri sudah begitu, misalnya, Taiwan, cina dan singapura dengan mendayagunakan asset.
“Harus ada inovasi mendapat PAD termasuk sumber dana tidak selalu bergantung pada anggaran APBD,akan tetapi membuka ruang untuk Investasi,”jelas Nelson.
Nelson mengakui, di daerah sudah dilakukan namun harus dioptimalkan lagi termasuk membuka ruang bagi Investasi,karena singapura itu berkembang tidak bergantung pada sumber daya alam tapi investasi luar biasa. (Wie)












Discussion about this post