gorontalopost.id – Tahun ajaran baru dimulai hari ini (10/7), seluruh siswa akan mulai masuk sekolah. Ada hal baru yang diberlakukan bagi para siswa dan guru, yakni waktu sekolah hanya lima hari dalam sepekan, atau berlangsung Senin-Jumat. Hari sabtu dan ahad, libur. Berbeda dengan tahun ajaran sebelumnya, waktu belajar di sekolah berlangsung selama enam hari, yakni sampai sabtu. Kecuali bagi sekolah yang memang sudah memberlakukan full day school.
Sekolah lima hari untuk Gorontalo terutama jenjang SMA/SMK juga mulai diberlakukan hari ini. Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya menjelaskan, perubahan kebijakan lima hari sekolah ini menyesuaikan dengan Peraturan Presiden nomor 21 tahun 2023 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai Aparatur Sipil Negara. Semua sekolah diminta untuk patuh dan menerapkannya.
“Saya akan menyampaikan terlebih dahulu di SMA 1 Telaga, adanya perubahan jadwal jam belajar di SMA/SMK sederajat yang menjadi kewenangan provinsi. Jadi yang sekarang enam hari, mulai tanggal 10 Juli (hari ini, red) akan berubah jadi lima hari. Senin sampai Jumat saja,” kata Ismail saat menghadiri reuni akbar di sekolah tersebut, Sabtu (08/7).
Perubahan hari sekolah akan berdampak pada perubahan jam belajar. Jika sebelum siswa belajar hingga pukul 14.00 maka akan bertambah dua jam menjadi pukul 15.40. Hal-hal teknis lainnya akan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta kepala sekolah. “Para guru dan kepala sekolah saya minta untuk mempersiapkan diri terhadap jam belajar ini. Kita akan resmikan nanti hari Senin,”katanya.
Penambahan jam belajar juga akan berdampak pada jam salat bagi pelajar muslim. Dua waktu salat yakni Zuhur dan Ashar akan dilaksanakan di sekolah. Guru agama diminta lebih intens memberikan pembinaan spritual bagi siswa termasuk sarana dan prasarana tempat ibadah.
Sementara itu, pemberlakuan lima hari sekolah, mendapat dukungan dari para kepala sekolah. Para kepsek saat rapat virtual dengan Pj Gubernur, mengaku sudah lama mempersiapkan program ini. Enam tahun lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pernah mengeluarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah yang mengatur tentang lima hari sekolah. “Kami sudah siap sepenuhnya, karena sebelumnya kami telah mensosialisasikan ini kepada orang tua murid dan semua setuju, sebab orang tua juga butuh waktu dengan anak anak pada hari Sabtu – Minggu,” kata Kepsek SMA 1 Kota Gorontalo, Ani Polapa.
Bagi sebagai besar kepsek dan para guru, kebijakan lima hari sekolah membuat mereka lebih fokus mengajar. Meski jam pelajaran bertambah namun waktu kerja yang dipangkas sehari membuat para guru punya banyak waktu lebih dengan keluarga. “Untuk sarana prasarana sendiri di SMA 1 Kota Gorontalo, kami ada kantin yang dibuka selama jam sekolah juga ada mushalah untuk anak-anak muslim salat zuhur dan ashar. Jadi kesiapannya memang sudah lama kami laksanakan,” imbuhnya.
Di Gorontalo, terdapat 137 SMA/Sederajat,secara teknis penerapan hari kerja lima hari bagi para guru juga sudah diantisipasi oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Sistem Pengukuran Kinerja (Siransija) sudah disesuaikan dengan rencana itu. Penerapan lima hari sekolah sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo melalui implementasi dari Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017. (tro)











Discussion about this post