Gorontalopost.id – Cita-cita Pemerintah Kabupaten Gorontalo bisa menjadi daerah yang madani perlahan mulai terwujud. Saat ini, pembangunan infrastruktur keagamaan sedang giat-giatnya. Selain bakal menjadi lokasi Masjid Raya dan Islamic Center. Kabupaten Gorontalo juga terus ketambahan pondok pesantren.
Pekan kemarin contohnya, Bupati Gorontalo Prof DR Ir Nelson Pomalingo melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran Cabang Gorontalo, di Desa Dunggala Kecamatan Batudaa.
Bupati Nelson menyampaikan apresiasi dan Terima kasih atas dibangunnya pondok pesantren oleh yayasan Al- Irsyad Tengaran cabang Gorontalo. Hal ini menurut Nelson adalah kegiatan strategis bagi daerah. Karena dampaknya begitu besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Tak hanya dampak itu, tapi kata Nelson, pembangunan pondok pesantren ini nuansa madinatul ilmi betul-betul tercapai.
“Bisa dilihat saja berada di Batudaa cs ada SPN, Secaba, adanya pesantren lain dan tambah lagi hari ini. Ini menunjukkan visi dalam rangka menuju masyarakat madani, dengan kegiatan Keilahian bisa tercapai di Kabupaten Gorontalo,” ungkap Nelson, Minggu ( 14/5/2023).
Memang sejak dirinya menjadi bupati Nelson punya target wilayah kecamatan minimal satu pondok pesantren dan itu mulai terwujud.
“Boliyohuto Cs sudah ada, bagian Tibawa, kemudian Pulubala, Tabongo, Batudaa, Limboto dan Limboto Barat bahkan Telaga sudah punya, ini adalah bagian mendorong kota ilmu sekaligus menciptakan masyarakat madani,” Terang Nelson.
Lanjut Nelson, pemerintah daerah tentu melalui pemerintah kecamatan dan desa terus mendukung pembangunan pondok pesantren ini.
“Saya berharap baik pemerintah kecamatan maupun desa ikut menyukseskan pembangunan pondok pesantren Islam Al- Irsyad Tengaran cabang Gorontalo,” harap Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Gorontalo itu.
Sementara itu ketua yayasan sekaligus Ketua panitia pembangunan pondok pesantren Islam Al- Irsyad Tengaran cabang Gorontalo Salim Zubaidi menjelaskan, terkait pondok pesantren bahwa pembebasan lahan telah diselesaikan dan lahan yang dibebaskan sejumlah 5 hektar.
“Ini semua tidak hanya pihak yayasan yang bersinergi tapi seluruh masyarakat desa Dunggala ikut membantu memberikan motivasi, mendorong untuk terlaksananya pembebasan lahan tersebut. Dan tidak hanya sampai di situ saja, sekarang atas pertolongan Allah SWT. Kami telah melaksanakan peletakan batu pertama,” tuturnya.
Ia mengatakan, jika tak ada aral melintang pihaknya menargetkan pembangunan selesai di tahun ini, dan tahun 2024 sudah menerima santri baru. (Nat)












Discussion about this post