Gorontalopost.id – Viral kasus penipuan lewat like dan subscriber chanel YouTube ramai diungkap netizen.
Salah satunya netizen twitter bernama aku @Giarsyahsyifa. Dia mengaku kehilangan uang sebesar 21 juta setelah terjebak dalam penipuan itu.
Kejadian bermula dari Giarsyahsyifa mendapat chating WhatsApp dari nomor tidak dikenal. Nomor itu mengaku sebagai perusahaan yang memiliki cabang hampir di seluruh dunia.
Nomor itu menawarkan pekerjaan hanya dengan like dan subscriber chanel YouTube dan akan diberikan imbalan sebesar Rp15000 yang langsung ditransfer ke nomor rekening korban.
Setelah mangkui tertarik dengan tawawan itu, korban langsung diinvate gabung ke grup Telegramnya. Di dalam grup itu ada 300 member.
Mereka kemudian setiap hari diberikan tugas menyelasaikan misi yakni hanya dengan cara like dan subscriber dan langsung ditranfer Rp15 ribu.
Penipu rupanya memberikan receh kepada korban agar para korban lebih yakin dengan pekerjaan tersebut.
“Malam itu aku ngerjain 3 tugas dan bener di transfer 15 ribu. Lanjut aku ngerjain tugas ke 4 dan 5, tapi tugas ke 6 nya bukan like dan subscribe.. ada tugas lain. Namanyatugas peningkatan,” kata akun Giarsyahsyifa.
Tugas peningkatan ni tujuannya supaya reward yang diterima naik berkali lipat. Asalnya 15 ribu jadi 30rb.
“Yang aku rasain disini secara psikis aku udah mulai terhanyut dengan permainan mereka. Jadi aku tetap lanjutin. Ditambah grup besar mereka juga tampaknya meyakinkan sekali,” katanya.
Di tugas peningkatan ini kita diminta menaikan transaction rate di website crypto dengan cara deposit. Nominalnya ditentukan sama admin tapi boleh milih antara Rp300, Rp400, Rp500 ribu dengan reward 20%.
Giarsyahsyifa pun ikut kembali untuk deposito. Namun belum tertipu, deposit dan rewardnya bisa langsung diambil setelah selesai mengerjakan tugas yang dikasih.
Hingga kemudian dikasih peningkatan lagi untuk deposit 2, 5 juta. Karena merasa aman, Giarsyahsyifa terus untuk deposit.
Setelah deposit Rp 2,5 juta, dia dikeluarkan dari grup besar dan masuk ke grup kecil beranggotakan 5 orang.
Di grup ini mereka pun kembali diberi tugas untuk berikan rating dan ulasan pada restoran dan hotel.
Lagi-lagi mereka diminta setop Rp3, 7 juta untuk peningkatan. Hingga kemudian diminta lagi Rp14 juta. Katanya nanti dikembalikan setelah tugas diselesaikan.
Giarsyahsyifa telah telanjur masuk jebakan. Sebab jika tidak setor Rp14 juta, maka uang 2 juta dan 3 juta di awal setor itu akan hangus.
“Mau ga lanjut tapi ini tugas terakhir, abis ini semua cair plus reward nya.. mana kalau ga lanjut duit yang sebelumnya hilang lah 6.2 juta ga bisa balik,” katanya.
“Dalam pikirku gimana ini udah sejauh ini kalau ga diberesin rugi.. kasian juga orang dalam grup udah pada transfer tinggal nunggu aku doang”
Setelah dirinya tranfer 14 juta, deposit dan redwardnya belum dikembalikan meskipun telah selesaikan tugas. Dia diminta lagi untuk tranfer Rp30 juta.
Disitulah Giarsyahsyifa sadar jika dia terkena tipu. Saat ini Giarsyahsyifa tengah membuat laporan polisi. Kasus tersebut sedang ditangani Polda Metro Jaya. (*)












Discussion about this post