Gorontalopost.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, mengapresiasi kinerja pemerintah daerah, dan stakeholder dalam pengendalian inflasi periode april 2023. Provinsi Gorontalo merupakan daerah ketiga di Indonesia dengan tingkat inflasi terendah. Capaian itu tak lepas dari peran Pj Gubernur Hamka Hendra Noer, yang bersama jajaran, forkopimda, dan badan pengendalian inflasi daerah (BMPD) terus menekan inflasi.
Capaian inflasi terendah di Gorontalo itu terungkap dalam rapat koordinasi Kemendagri bersama Pemda se Indonesia, secara daring, Rabu (3/5). Rakor yang dipimpin Mendagri Tito Karnavian itu, merilis daftar lengkap inflasi di 34 provinsi tidak termasuk empat DOB baru di Papua.
Provinsi Gorontalo menjadi daerah dengan inflasi terendah ketiga setelah Sulawesi Barat dan Bangka Belitung masing masing di angka 3,45 persen, 3,31 persen dan 2,96 persen. Pencapaian ini disyukuri mengingat April menjadi “bulan rawan” yang bertepatan dengan Ramadan dan lebaran Idulfitri.
“Alhamdulillah Gorontalo masuk tiga besar inflasi terendah di Indonesia bulan April. Terima kasih atas dukungan dan kerja kertas pimpinan OPD, instalansi vertikal, forkopimfda, bupati dan wali kota,” kata Penjagub Hamka.
Dikatakan Hamka, inflasi di Gorontalo selama ini lebih banyak dipicu oleh kenaikan harga cabe. Melalui program Batanam Rica Sandiri (BATARI) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) mampu menekan harga cabe rawit di pasaran. Ditambah lagi dengan program serupa di kabupaten dan kota.
“Cabe selalu menjadi momok bagi inflasi kita. Tingkat konsumsi cabe kita sangat tinggi sementara ketersediaan fluktuatif. Orang Gorontalo kalo enggak makan pake cabe seperti bukan makan namanya. Ini yang harus terus kita jaga supaya suplai dan demand-nya pas ,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, Kepala Biro Pengendalian Ekonomi Pembangunan Sagita Wartabone menjelaskan, terkendalinya inflasi di Gorontalo disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya intensitas pemerintah provinsi dan kabupaten kota menggelar pasar murah selama Ramadan. “Kemarin indeks harga konsumen tertinggi itu adalah kota Gorontalo. Kebijakan Pak Gubernur meminta agar pemerintah kota melaksanakan pasar murah. Program kami juga diarahkan ke kota sehingga alhamdulilah itu berpengaruh,” beber Sagita.
Selain itu ada juga program dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS) untuk pendistribusian beras kepada warga. Meski baru tersalurkan sekitar 40 persen namun diklaim mampu menjaga harga beras tetap stabil.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi berbagai pihak atas capaian inflasi pada bulan April 2023 yang relatif terkendali. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui angka inflasi pada bulan April 2023 sebesar 4,33 persen. Angka ini menurun dibanding sebulan sebelumnya sebesar 4,97 persen. “Alhamdulillah meskipun terjadi kenaikan untuk month to month bulan per bulan 0,33 persen, ini terjadi karena musiman, terjadi karena perayaan tadi, namun dari year to year ini hasilnya cukup menggembirakan,” ujar Mendagri kemarin.
Mendagri menambahkan, capaian inflasi yang relatif terkendali tersebut juga menempatkan posisi Indonesia di peringkat 145 dari 186 negara di dunia dalam pengendalian inflasi. Hal itu juga menempatkan Indonesia di peringkat 8 dari 20 negara G20 dalam konteks inflasi terendah. Sementara di tingkat ASEAN, Indonesia berada di peringkat 6 tingkat inflasi terendah.
Dalam kesempatan itu, Mendagri mengajak daerah-daerah dengan kondisi inflasi rendah, termasuk Gorontalo, agar dapat menjaga capaiannya tersebut dan terus memastikan angka inflasi tetap terkendali. Sedangkan daerah dengan angka inflasi tinggi didorong agar melakukan evaluasi serta melakukan terobosan dan inovasi untuk mengendalikan angka inflasi. “(Untuk daerah dengan inflasi tinggi) silakan (melakukan pengendalian inflasi) dengan segala inovasinya. Dan dengan dukungan dari pemerintah pusat kami siap untuk (membantu daerah agar) lebih bisa mengendalikan,” tambahnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari rilis BPS per 2 Mei 2023, diketahui sejumlah daerah baik dari provinsi, kabupaten, dan kota mengalami kondisi inflasi dengan angka yang rendah. Untuk inflasi terendah tingkat provinsi yakni Sulawesi Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Gorontalo, DKI Jakarta, dan Banten.
Sementara untuk tingkat kabupaten yakni Kabupaten Mamuju, Bulukumba, Sintang, Indragiri Hilir, dan Merauke. Sedangkan kota dengan inflasi terendah yaitu Pangkal Pinang, Gunungsitoli, Jayapura, Gorontalo, dan Tangerang.
Sedangkan untuk daerah dengan posisi inflasi tertinggi di tingkat provinsi yaitu Maluku Utara, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Sumatera Barat. Sedangkan inflasi tertinggi untuk kabupaten yakni Kotabaru, Sumenep, Sikka, Mimika, dan Banggai. Sementara untuk tingkat kota yaitu Tual, Surabaya, Ternate, Kendari, dan Kotamobagu. (tro)











Discussion about this post