Gorontalopost.id – Badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo, menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana), Rabu (15/2). Rakerda tersebut, dihadiri langsung Inspektur Utama BKKBN RI, Ari Dwikora Tono, dan penyuluh KB Ahli Utama BKKBN, Nofrijal. Seluruh kepala daerah di Gorontalo juga turut hadir, termasuk mitra BKKBBN. Kehadiran para pemangku kepentingan itu, merupakan komitmen mendukung program BKKBN terutama, penurunan stunting, yang belakangan sedang digenjot.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Hartati Solaeman, melaporkan, tahun 2022 lalu dengan kondisi yang masih diperhadapkan dengan pandemi, BKKBN mampu menghasilkan kinerja yang baik, hal itu tak lepas dari kinerja dan kerja sama tim bersama stakeholder dan mitra terkait.
“Kami sadari masih banyak yang harus segera dibenahi untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, salah satunya dengan melakukan akselerasi dan kolaborasi inovatif dengan mengadopsi pendekatan pentahelix,”kata Hartati. Selanjutnya, Hartati menekankan keseriusan BKKBN bersama pemerintah daerah di Gorontalo dalam menekan stunting, sebelum tahun 2022 stunting di Gorontalo masih berada diangka 29 persen, pada tahun 2022, angka stunting menurun hingga 23,8 persen. Angka itu akan terus ditekan sesuai target nasional.
Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, diawakili asisten , Sutan Rusdi mengatakan instruksi Presiden Joko Widodo terkait penurunan stunting jelas, terutama keterlibatan BKKBN sebagaimana ketentuan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
“Pak Presiden dalam sambutannya pada Kegiatan Rakernas BKKBN bulan Januari, salah satu alasan dipilihnya BKKBN sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting adalah karena BKKBN memiliki SDM sampai pada lini terbawah yang mampu bersentuhan langsung dengan masyarakat,”Jelas Sutan Rusdi. Melalui Rekerda BKKBN untuk program Bangga Kencana tahun 2023, ia berharap dengan kekuatan lini besar BKKBN di lapamgan agar terus mewujudkan tujuan mulia untuk mensejahterakan keluarga-keluarga di Gorontalo. Pada pelaksanaan Rakerda juga dirangkaikan dengan pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Provinsi Gorontalo, seperti Ketua Penggerak PKK Provinsi Gorontalo (Gamaria Purnawati Monoarfa), Bupati Bone Bolango (Hamim Pou), Walikota Gorontalo (Marten Taha), Bupati Boalemo (Hendriawan), Wakil Bupati Pohuwato (Suharsi Igirisa).
Inspektur Utama BKKBN RI, Ari Dwikora Tono, mengatakan, program bapak dan bunda asuh anak stunting merupakan program nasional, sebagai wujud tercapainya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.
Ari Dwikora mengatakan, berdasarkan penilaiannya permasalahan stunting di Indonesia perlahan mulai membaik dan menurun. Dari tahun 2021 angka tersebut berada pada 24,4 persen dan tahun 2022 menurun sekitar 2,8 persen atau sudah di angka 21,6 persen.
“Program bapak asuh dan bunda asuh ini tidak hanya dilaksanakan di Gorontalo, tapi sudah menjadi program nasional. Bahkan Panglima TNI, Kepala Staf, Kapolri sudah dikukuhkan sebagai bapak asuh. Adapun landasan pikiran pelaksanaan kegiatan ini adalah penurunan stunting yang telah dilaksanakan oleh seluruh unsur bangsa Indonesia.
Melalui Rakerda program Bangga Kencana, Ari Dwikora mengharapkan mampu menguatkan komitmen para pemangku kepentingan baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta mitra kerja dalam pencapaian sasaran kinerja Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan angka stunting di Gorontalo, tersusunnya rencana kerja strategi pelaksanaan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting dalam mendukung agenda pembangunan nasional dalam RPJMN tahun 2020-2024. (mg15)











Discussion about this post