Gorontalopost.id – Kain sulam khas Gorontalo, karawo, makin mendunia. Terbaru, karawo resmi masuk pasar Malaysia. Hal ini terungkap pada Anging Mammiri Business Fair (AMBF) 2022 yang digelar Bank Indonesia, di Makassar, Jumat (18/11). Sebagai hasil industri kreatif, karawo mencatatkan sejarah, karena dilirik langsung Buyer International The Futurist Foundation (Sarinah versi Malaysia). UMKM Gorontalo yang berhasil melaukan Business Matching Ekspor dengan The Futurist Foundation, Mr. Sheikh Faleigh Bin Sheikh Mansor adalah UMKM Sulaman Karawo Gorontalo (G Karawo) dengan nilai business matching sebesar US$20.000, untuk ekspor sulaman karawo ready to wear (sistem beli putus). Adapun produk sulaman karawo tersebut, sudah harus dikirim UMKM GKarawo ke Malaysia pada tanggal 25 November 2022.
Anging Mammiri Business Fair (AMBF) 2022 merupakan upaya Bank Indonesia dalam memfasilitasi UMKM di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) berkiprah di pasar global. “Dalam rangka menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang telah mengalami pemulihan pasca pandemi COVID-19, AMBF 2022 bertujuan mendorong ekspor oleh UMKM di wilayah Sulampua,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Fadjar Majardi.
Kegiatan kedua AMBF tahun ini mengusung tema “UMKM Sulampua Go Global” memiliki visi membangun optimisme para pelaku ekonomi di Sulampua dengan meningkatkan komoditi ekspor untuk merambah pasar global. Berkaitan dengan hal tersebut, kata Fadjar, BI dalam mengembangkan UMKM berorientasi ekspor meminta memperhatikan sedikitnya tiga aspek yaitu produksi, regulasi, dan permodalan.
Pada sisi produksi, pengembangan UMKM perlu memperhatikan konsistensi baik dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Pada sisi regulasi, perlu adanya harmonisasi kebijakan dan peraturan yang mendorong UMKM untuk ekspor.
Sementara pada sisi permodalan, perlu adanya alternatif pembiayaan agar UMKM dapat bertumbuh secara signifikan. Namun, untuk mendorong UMKM menjadi pemain global memerlukan strategi pengembangan dan dukungan dari seluruh stakeholder. Menjawab tantangan tersebut, pelaksanaan kegiatan AMBF 2022 diharapkan dapat meningkatkan akses pasar UMKM di wilayah Sulampua untuk ekspor, sehingga dapat tercipta keselarasan antara pembeli dan pengepul dengan UMKM. (tro/ant)












Discussion about this post