Gorontalopost.id – Pemerintah Provinsi Gorontalo, melalui Dinas Komunikasi informatika dan statistik (Diskominfotik) meluncurkan program remaja cakap digital (Recak Digital). Program ini mendapat apresiasi dari DPRD Provinsi Gorontalo, lantaran mampu mengedukasi remaja untuk melek teknologi dan menghindarkan dari penyalahgunaan teknologi yang belakangan berkembang pesat.
Program Remaja Cakap Digital (Recak Digital) terus disosialisasikan ke pelajar, khususnya SMA/SMK se Gorontalo. Di SMA Negeri 1 Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango, yang berlangsung baru-baru ini, menjadi sekolah ke 18 yang merupakan sasaran program literasi digital bagi para remaja yang digagas oleh Dinas Kominfo dan Statistik (Diskominfotik) Pemprov Gorontalo tahun 2022.
Kepala Diskominfotik yang diwakili Kepala Bidang IKP, Zakiya Baserewan bersyukur program ini terterima di semua sekolah yang menjadi sasaran. Dukungan dari pemangku kepentingan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) menjadi salah satu kuncinya.
“Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan program ini. Termasuk terima kasih kepada anggota legislatif DPRD Provinsi Gorontalo yang selama ini menaruh atensi terhadap program ini, khususnya dalam hal dukungan anggaran,” kata Zakiya.
Di tempat yang sama, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Yeyen Sidiki menilai program Recak Digital harus terus berlanjut di tahun depan. Program ini penting untuk memberikan pemahaman kepada para remaja bagaimana menggunakan internet yang positif.
‘”Jangan sampai karena menggunakan media sosial adik adik berurusan dengan hukum. Unggah sesuatu yang bermanfaat, misalnya kegiatan belajar di sekolah dan sebagainya,” pesan Yeyen.
Recak Digital merupakan program inovasi aksi perubahan Kabid IKP Zakiya Baserewan pada Pendidikan Kepemimpinan Administrator (PKA). Beberapa materi yang diberikan kepada siswa diantaranya keamanan digital, akses data dan analisis informasi, etika menggunakan media sosial serta refleksi dan aksi penggunaan internet.
Program Recak Digital juga dimanfaatkan oleh Densus 88 Antitetor Polda Gorontalo untuk memberikan materi terorisme dan radikalisme. Diharapkan pelajar bisa memahami apa dan bagaimana paham radikalisme yang menjadi potensi ancaman bangsa. (tro*)












Discussion about this post