Gorontalopost.id – Hanya berselang sehari setelah kebakaran lapak di pasar buah Tilamuta, kini dua rumah yang ada di Desa Kaaruyan, Kecamatan Mananggu, dilalap si jago merah.
Kebakaran itu terjadi pada Senin (7/11) sekitar pukul 00.15 wita, di Dusun I Esamokan, Desa Kaaruyan, Kecamatan Mananggu, Boalemo. Dari informasi yang diperoleh Gorontalo Post, kebakaran itu pertama kali diketahui oleh salah seorang warga bernama Aril Pua (52).
Saat ia sedang tidur, tiba-tiba terbangun karena mendengarkan bunyi kayu yang jatuh. Setelah di cek, ternyata suara tersebut berasal dari rumah yang berada di depannya.
Aril Pua kemudian melihat api sudah membesar, yang berasal dari rumah milik Jendri Leslie Massie (35) dan sudah merambat ke rumah milik Thomas Supardi (53). Melihat kejadian itu, Aril Pua bergegas membangunkan warga sekitar yang sudah tertidur lelap serta menghubungi pihak pemadam kebakaran.
Thomas Supardi bersama istri yang terbangun akibat suara kayu yang berjatuhan di samping rumah, kaget setelah melihat api yang telah berada di bagian dapur dan samping rumah mereka. Dirinya pun mencoba memadamkan api dengan menyiramnya. Akan tetapi api semakin membesar, sehingga membuat Thomas dan istri berlari ke luar rumah.
Mereka pun sempat dibantu oleh masyarakat sekitar, untuk menyelamatkan beberapa barang berharga milik mereka. Barang yang dapat diselamatkan tersebut yakni sepeda motor, satu unit bentor dan satu set kursi sofa.
Sekitar pukul 01.00 Wita, pihak Damkar Boalemo tiba di tempat kejadian dan langsung menyiram api yang ada di dua rumah tersebut. Mereka pun dibantu oleh anggota Bhabinkamtibmas serta masyarakat. Api akhirnya bisa dipadamkan sekitar pukul 03.00 Wita.
Kapolres Boalemo, AKBP Deddy Herman,S.I.K mengatakan, berdasarkan dari hasil interogasi saksi-saksi, sumber api berasal dari bagian dapur milik Jendri Massie dan merambat dengan cepat ke rumah Thomas Supardi, karena rumah keduanya cukup dekat. Apalagi rumah milik dari Jendri Massie, bukan bangunan permanen, akan tetapi hanya terbuat dari papan dan bahan kayu.
“Pada saat peristiwa itu terjadi, rumah milik Jendri dalam keadaan kosong, karena Jendri beserta keluarga, sedang berada di rumah orang tua istrinya yang terletak di Kecamatan Botumoito.
Rumah tersebut ditinggal kosong sekitar pukul 21.00 Wita, dan dengan keadaan lampu teras serta lampu kamar mandi yang menyala,” ungkapnya.
Lanjut kata Alumnus Akpol 2004 ini, dugaan sementara, api berasal dari korsleting listrik pada lampu kamar mandi milik Jendri Massie. Untuk kerugian, diperkirakan mencapai Rp 470 juta, karena ada sejumlah surat berharga yang terbakar, sepeda motor, perlengkapan elektronik dan lain sebagainya. Beruntung dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa.
“Kami berharap agar masyarakat bisa lebih berhati-hati lagi, sehingga peristiwa seperti ini tidak terjadi di kemudian hari. Contohnya saja, dengan memperhatikan barang-barang elektronik, tidak sembarangan mencolok pada colokan, menggunakan sembarangan kabel untuk kebutuhan instalasi.
Kami pun dari pihak Kepolisian, turut bersedih dengan adanya peristiwa ini. Semoga para korban bisa diberikan ketabahan dalam menghadapi ujian ini,” pungkas mantan Koorspripim Kapolda Gorontalo ini. (kif)












Discussion about this post