Gorontalopost.id – Pendangkalan sungai yang selalu dikeluhkan oleh masyarakat Mamungaa Timur, langsung disikapi aleg Syamsu Botutihe. Buktinya, tanpa harus berlama-lama lagi,Selasa (28/9) kemarin. Syamsu langsung bergerak cepat berkoordinasi dengan dinas PU, menurunkan alat berat untuk mengeruk timbunan material sedimentasi sungai didesa Mamungaa Timur.
Langkah itu dilakukan Syamsu guna menindaklanjuti keluhan masyarakat soal material sedimentasi sungai yang menumpuk pasca bencana belum lama ini. Sehingga sedimentasi sungai yang meninggi membuat sungai mengalami pendangkalan yang setiap kali hujan, memicu luapan air sungai yang tak mampu lagi menampung kapasitas air.
Agar tidak menjadi kejadian berulang Syamsu berkoordinasi dengan dinas PU untuk melakukan pengerukan sebagai upaya penanganan pasca bencana kemarin.
” Ini sifatnya sekedar darurat untuk menyelesaikan kebutuhan yang mendesak saja. Setelah ini dinas PU juga sudah berkoordinasi dengan Provinsi dan pihak Balai untuk penanganan lanjutan. ” ujar aleg Syamsu Botutihe
Sesuai rencana penanganan pasca bencana ini akan dilaksanakan dikecamatan di Lima titik. Dua diantaranya di Bulawa yakni Mopuya dan Dunggilata Mamungaa Timur. Dan Tiga titik di Bone yakni Ilohuuwa Masiaga dan Taludaa.
Sementara kades Mamungaa Timur, Indrawaty Amin Yusuf merasa begitu senang. Bahkan ia mengaku sangat bersyukur pendangkalan sungai yang selama ini dikeluhkan warga didesanya sudah ditindaklanjuti.
Mengingat kejadian banjir kemarin saja sedikitnya ada 65 rumah yang terkena dampak air sungai yang meluap kepemukiman. Bahkan 13 diantaranya rusak total karena kondisi fisik rumah warga sudah tak tersisa lagi karena terbawa banjir.
” Alhamdulilah ini yang sebenarnya ditunggu warga karena setiap hujan warga trauma apalagi dengan dangkalnya sungai maka hujan satu jam saja sudah banjir. Terima kasih sudah ada perhatian dari pemerintah” Ujarnya. (csr)












Discussion about this post