Gorontalopost.id – Sistem integrasi pengawasan kinerja lalu lintas ternak (SiPakLan) dalam bentuk aplikasi yang tersedia di playstore, memudahkan masyarakat untuk pengurusan rekomendasi perizinan lalu lintas ternak antar daerah. Cukup lewat smartphone, segala bentuk perizinan terkait lalu lintas ternak bisa diurus. Yang paling penting dalam aplikasi ini adalah pengawasan lalu lintas ternak yang maksimal.
Aplikasi SiPakLan merupakan inovasi yang digagas Dr.Mulyadi Mario, kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo. Inovasi ini berawal dari kekhawatiran merebaknya penyakit hewan menular strategis, seperti penyakit mulut dan kuku bagi ternak sapi, yang sempat mewabah di Indonesia. “Belajar dari daerah lain, lemahnya mekanisme pengawasan lalu lintas ternak menjadi faktor kunci penyebaran penyakit hewan menular strategis,” kata Kadistan Muljady D. Mario. Dengan aplikasi SiPakLan, semua terdeteksi, lalu lintas ternak yang masuk maupun keluar dari Gorontalo, memenuhi persyaratan. Dan dengan SiPakLan, akan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor lalu lintas ternak.
Aplikasi SiPakLan resmi diperkenalkan oleh Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Sabtu (13/8). Pj Gubernur Hamka Hendra Noer, bersama widyaswara ahli utama Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Pangihutan Marpaung, M.Sc, turut me-launching SiPaklan.
Kepala Dinas Pertanian, Muljadi Mario mengatakan, SiPakLan menjadi solusi pengawasan ternak khususnya menghadapi penyakit hewan menular strategis yang saat ini marak di daerah. Salah satunya penyakit mulut dan kuku (PMK). “Penyakit PMK ini melanda sebagian besar wilayah Jawa dan Sulawesi. Alhamdulillah kami laporkan di Gorontalo sampai saat ini tidak ditemui kasus PMK,”ujar Kadis Muljadi.
Selain untuk memaksimalkan pengawasan, aplikasi ini diharapkan bisa memudahkan masyarakat untuk pengurusan rekomendasi perizinan lintas daerah. Termasuk untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari lalu lintas ternak. “Terkait pengurusan perizinan keluar/masuk ternak dan PAH ini, memiliki potensi retribusi sebagai sumber pendapatan asli daerah yang dapat berkontribusi terhadap penambahan sumber anggaran pembangunan daerah. Kami telah mengusulkan potensi retribusi ini ke dalam Perda pajak dan retribusi daerah,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer menyambut baik peluncuran aplikasi ini. Ini menjadi penting sebagai bagian dari pelayanan digital yang lebih mudah dan lebih cepat kepada masyarakat. “Saya sangat mendukung langkah kongkrit Dinas Pertanian untuk melakukan pengawasan integrasi seperti menetapkan perda lalu lintas ternak dan kesehatan hewan sampai dengan terobosan pembuatan aplikasi pengawasan.
Hamka berharap aplikasi ini bisa memberika kemudahan kepada pelaku usaha untuk memperoleh kemudahan dalam melakukan lalu lintas ternak. Lebih penting lagi, aksi perubahan ini diharapkan bisa menjadi pilot project pengawasan ternak di Sulawesi dan Indonesia pada umumnya. (tro)












Discussion about this post