Gorontalopost.id – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia pukul 11.10 WIB, Jumat (1/7) di RS Abdi Waluyo karena komplikasi paru-paru.
“Semasa hidupnya, almarhum Tjahjo Kumolo adalah seorang tokoh pemuda, politisi dan berpulang di puncak pengabdiannya kepada negara sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,”kata Presiden Joko Widodo, dalam ucapan dukanya, kemarin. Bagi Presiden, Tjahjo adalah pribadi yang tenang dan sederhana, seorang tokoh teladan dan nasionalis sejati yang penuh integritas dan setia mengabdikan dirinya untuk masyarakat, bangsa dan negara.
Kondisi kesehatan Tjahjo menurun sejak seminggu belakangan. Sekretaris Kementerian PANRB, Rini Widyantini, mengabarkan Tjahjo dirawat intensif di rumah sakit pada Jumat (24/6). Saat itu Tjahjo masih dalam kondisi stabil. Pernyataan Rini itu juga membantah sejumlah spekulasi miring terkait kondisi kesehatan Tjahjo.
“Beliau tidak koma, namun harus menjalani perawatan secara intensif sampai kondisi keseluruhan stabil dan membaik,” kata Rini kepada wartawan, Jumat (24/6) lalu. Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, pada Minggu (26/6) kondisi Tjahjo dikabarkan membaik, namun masih perlu dirawat untuk pemulihan.
“Ada infeksi yang menyebar sampai ke paru-parunya,” kata anak Tjahjo, Rahajeng Widyaswari, Ahad (26/6). “Sekarang kondisi bapak sudah membaik dan cenderung stabil. Mohon doanya agar Bapak segera pulih dan dapat beraktivitas kembali. Terima kasih,” ujar Rahajeng. Namun takdir berkata lain, Tjahjo meninggal dunia, Jumat (1/7) sekitar pukul 11.10 WIB. Mertua aktor Detri Warmanto itu menghembuskan napas terakhir di usia hampir 65 tahun.
Jenazah Tjahjo Kumolo pun dimakamkan kemarin sore secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. Upacara pemakamannya dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat penting di republik ini.
Menantu Tjahjo, Detri Warmanto mengungkapkan riwayat sakit yang diderita Tjahjo Kumolo sebelum meninggal. Ia menyebut sang mertua mengalami komplikasi penyakit dan dirawat secara intensif di rumah sakit.
“Ada infeksi di bawah perut, cuma karena ada gula jadi menjalar ke paru dan ginjal. Bisa dibilang komplikasi ya karena ada gula,” kata Detri Warmanto melalui sambungan telepon Jumat (1/6).
Dia membantah kabar yang sempat beredar bahwa Tjahjo Kumolo pingsan. Yang benar menurutnya, politisi yang punya rekam jejak berkali kali menjadi anggota DPR itu tidak pingsan tapi sengaja ditidurkan oleh dokter yang menangani.
“Nggak pingsan, Bapak ditidurkan secara bius karena untuk menstabilkan saturasi, tensi dan lain lain. Karena kalau tidak ditidurkan bisa mempengaruhi saturasi dan yang lainnya,” jelasya.
Detri Warmanto juga menyatakan, akan diadakan pengajian di rumah sejak hari pertama sampai hari ke tujuh nanti. Sementara itu, DPP PDI Perjuangan, memerintahkan seluruh kantor PDI Perjuangan agar memasang bendera partai setengah tiang. Hal itu disampaikan ketua DPP, Puan Maharani yang hadir saat pemakaman. Bagi PDI Perjuangan, Tjahjo merupakan kader terbaik mereka. (tro/jp)












Discussion about this post