GORONTALO – GP – Warga Desa Tanah Putih, Kecamatan Botupingge, Kabupaten Bone Bolango, antusias mengikuti sosialisasi analog swtich off (ASO) atau migrasi siaran televisi analog ke siaran televisi digital, yang digelar DPRD Provinsi Gorontalo dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID), di aula kantor Desa Tanah Putih, kemarin.
Dalam sosialisasi itu, komisioner KPID Provinsi Gorontalo turut melakukan demo perbedaan siaran televisi digital dan siaran televisi analog. “Jadi hanya menggunakan antena. Karena televisinya belum support untuk siaran digital. Maka menggunakan set top box (STB),”kata Wakil Ketua KPID Rajib Ghandi Ismai. Siaran televisi analog, kata Rajib adalah siaran terestrial yang ditangkap dengan antena, karena masih analog dan belum didukung teknologi yang canggih, hasilnya tidak maksimal. “Siaranya, lihat, banyak semutnya. Ada yang (bahkan) tidak dapat,”ujarnya.

Siaran analog, lanjut Rajib akan segara dimatikan oleh pemerintah. Jadi, lanjut dia, siaran yang banyak semutnya seperti itu tidak akan ada lagi di Indonesia. “Sudah diganti dengan siaran televisi digital. Hasilnya lihat sendiri, kutu saja kelihatan,”paparnya. Siaran digital, tambah Rajib, tetap menggunakan antena, bedanya, jika pesawat televisi belum didukung siaran digital, maka wajib menambah dekoder penangkap siaran digital, STB. “Bapak ibu silahkan beli di toko STBnya, nanti yang masyarakat miskin itu ada pembagian STB gratis dari lembaga penyiaran. Ditunggu saja, mereka yang akan datang sendiri untuk pasang langsung,”terang Rajib.
Ketua Komisi I DPRD Provinsi A.W Thalib yang hadir lengkap bersama sembilan orang anggota Komisi I DPRD itu mengatakan, untuk masyarakat miskin yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), bakal mendapatkan STB gratis, karena hal itu sudah menjadi komitmen antara pemerintah dan lembaga penyiaran penyelenggara multipleksing di Gorontalo. Total di Gorontalo, kata dia, sesuai data Kementerian Kominfo, ada 48.334 unit STB gratis yang akan dibagikan. “Datanya itu dari kementerin, bukan ditentukan oleh Kepala Desa, jangan salahkan kepala desa jika ada yang tidak menerima. Sebab ini juga baru (ASO) tahap pertama,”terang A.W Thalib.
Ia mendorong lembaga penyiaran yang memiliki komitmen membagikan STB ke masyarakat miskin, termasuk yang ada di Desa Tanah Putih, Kecamatan Botupingge, untuk secapatnya menyalurkan. “ASO sudah mau diberlakukan, STBnya belum dibagikan. Saya harap ini jadi perhatian kita bersama,”terangnya.
Kepala Desa Tanah Putih, Asna Rajak, S.AP mengapresiasi pelaksanaan sosialisasi ASO yang digelar KPID bersama Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo. Menurut dia, warganya sangat terbantu dengan adanya siaran televisi digital. Selama ini, kata Kades Asna, masyarakat di desanya paling banyak menggunakan saluran televisi berlangganan, tv kabel. Itu pun, banyak warga yang ‘gandengan’ atau parelel. “Ada satu yang pasang tv kabel, yang lain itu gandeng. Karena mereka tidak mampu membayar (iuran bulanan),”ujarnya. Dengan adanya siaran televisi digital, ia sangat yakin masyarakat akan segera beralih ke siaran televisi digital. “Mereka sangat senang, akan segera beralih. Kita akan menikmati siaran televisi digital, gratis”katanya.
Hasil demo perbedaan siaran analog dan siaran digital yang dilakukan KPID, lanjut Kades Asna, membuat masyarakatnya antusias untuk segera beralih ke siaran digital. “Gambarnya itu sangat bersih, dan suaranya jernih. Padahal hanya pakai antena,”ujarnya. Ia berharap jatah STB gratis untuk masyarakat di desanya agar segera dibagikan, sehingga warga kurang mampu juga segera menikmati siaran televisi digital. “Terus terang ini sangat baik, karena gratis, tidak ada iuran bulanan, gambarnya juga bersih,”kata dia. Pihaknya, lanjut Kades Asna juga akan mensosialisasikanya langsung ke masyarakat. (tro)












Discussion about this post