GORONTALO – GP – Seorang ibu rumah tangga di RT 02, Kelurahan Tuladenggi, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, Giya S, sontak heran, setelah melihat siaran pada televisinya tak lagi buram atau ‘semutan’, Ahad (5/6). Televisi smart layar datar yang dibelinya sejak beberapa tahun lalu itu, selama ini hanya menggunakan antena UHF untuk menerima siaran televisi. Hasilnya, hanya ada 12 siaran, dan gambarnya buram serta ‘semutan’. “Ini so pe terang, so tidak ba bifi lagi (ini sangat terang, tidak semutan lagi), kata Giya, setelah televisinya ditambahkan set top box (STB).
Memang kata Giya, ia sempat membaca berita tentang siaran televisi digital. Awalnya ia mengira itu menggunakan kuota internet. Tapi setelah dibaca kembali, rupanya hanya menggunakan antena biasa. “Depe antena so ada. Jadi kurang tambah STB ini,”kata Giya. Kendati televisinya smart, namun belum support digital (tanpa DVB-T2), sehingga harusnya ditambah STB. “Saya minta suami untuk beli, caba dicari di toko, ternyata ada. Setelah dipasang, ini hasilnya sangat terang, suaranya juga jernih,”tambah Giya.
Di Gorontalo, STB banyak di jual di toko-toko elektronik, harganya bervariasi, tergantung merek dan toko yang menjual. “Ini dibeli harganya Rp 350 ribu, tapi hasilnya sangat bagus, terang, kualitas HD (high definition),”ujarnya. Dengan siaran televisi digital, ia tak lagi repat-repot untuk memutar antena UHF hanya agar puas menonton siaran televisi. “Biasanya kalau sinetron di SCTV, antenya agak ke utara, kalau RCTI arah ke barat. Putar-putar lagi, depe hasil juga tidak begitu bagus,”ungkapnya.
Tambahan STB menurut ibu rumah tangga satu anak ini, memastikan ia puas menonton siaran televisi. “Selama ini karena siaranya banyak bifi (semutan,red), siaranya saya harus nonton lagi di youtube, sekarang sudah tidak lagi,”tandasnya. Siaran televisi digital di Gorontalo, kini sudah bisa dinikmati. Per 30 April 2022 lalu, seluruh lembaga penyiaran di Gorontalo, telah memastikan melaksanakan siaran televisi digital.
TVRI yang awalnya hanya ada TVRI nasional kini ketambahan tiga saluran, yakni TVRI Gorontalo, TVRI word, dan TVRI sport. Begitu pun dengan trans corp yang awalnya hanya ada Trans TV dan Trans 7, kini ketambahan CBNC dan CNN. Sedangkan indonsiar yang tidak mengudara melalui siaran analog, kini sudah bisa dinikmati di Gorontalo dengan siaran digital. Lembaga penyiaran lain seperti SCTV, Metro TV, NET TV, RTV, GTV, MNC TV, RCTI dan iNews juga sudah bermigrasi ke siaran televisi digital. “Sekarang ini kita jalan dua-dua. Analog masih jalan, digital juga jalan. Kami tinggal menunggu perintah untuk mematikan analog. Itu sudah harus dimatikan lewat analog switch off (ASO),”jelas Yayan, kepala stasiun Trans Grup di Gorontalo.
Siaran televisi digital merupakan siaran yang menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi akan menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang lebih jernih dan canggih teknologinya secara gratis bagi masyarakat Indonesia. Siaran televisi digital digunakan untuk mengganti siaran analog yang telah mengudara selama hampir 60 tahun di Indonesia. Siaran analog ini akan dimatikan selambat-lambatnya pada 2 November 2022 di seluruh Indonesia.
Dikutip dari siarandigital.kominfo.go.id, wilayah Gorontalo 1 yakni Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango, Gorontalo Utara, dan Boalemo masuk dalam tahap I analog swtich off (ASO) atau penghentian siaran analog. Tahap I ASO sudah dimulai sejak 30 April 2022.
Untuk bisa menonton siaran televisi digital, yang pertama dilakukan adalah memastikan ada siaran televisi digital diwilayah itu. Kedua, harus menggunakan antena UHF, baik indoor maupun outdoor. Untuk hasil yang lebih baik, terlebih bagi area yang jauh dari pemancar siaran televisi digital disarankan menggunakan antena UHF outdoor. Ketiga, pastikan bahwa pesawat televisi sudah didukung penerima siaran televisi digital DVBT2, jika tidak maka perlu memasang dekoder set top box. Setelah pengaturan dilakukan pada pesawat televisi. Pemerintah bersama lembaga penyiaran penyelenggara multipleksing menyiapkan STB gratis bagi masyarakat tidak mampu. Untuk Gorontalo tedapat 48.334 rumah tangga sasaran yang akan menerima STB gratis, dan dalam proses distribusi.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam pernyataan persnya, Ahad (1/5) menyatakan, Kementerian Kominfo terus melakukan monitoring atau pemantauan dan koordinasi dengan berbagai pihak agar pelaksanaan ASO berdampak minimal di masa transisi. “Kami bekerja dalam satu koordinasi yang baik agar jika ada masalah di lapangan segera dapat diatasi, termasuk dengan distribusi STB-nya,” jelas Menkominfo Johnny G. Plate.
Menteri Johnny menyatakan pelaksanaan penghentian total siaran analog dilakukan dengan menimalkan dampak di masa transisi. “Saya tentu sangat berharap agar multiple ASO yang merupakan bagian dari keberpihakan pemerintah. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo memastikan migrasi ke tv digital dengan masa transisi dengan dampak yang minimal,” tandasnya.
Menkominfo mengharapkan agar masyarakat dapat menikmati variasi siaran yang lebih baik dengan kualitas yang lebih baik. “Seluruh rakyat Indonesia dengan dilaksanakan TV digital penuh ini bisa menikmati variasi dan varian siaran yang lebih banyak, baik itu film yang lebih baik, kanal TV yang lebih bervariasi, termasuk TVRI yang saat ini dengan berbagai jenis program bisa menjangkau masyarakat lebih luas di tanah air,” tuturnya. (tro)












Discussion about this post