Gorontalopost.id – Akses jalan trans sulawesi di Desa Labanu dan Desa Botumoputi, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, yang menjadi akses utama penghubung Gorontalo – Sulawesi Utara, Rabu (20/4) putus total. Banjir bandang dan tanah longsor menutupi sejumlah titik ruas jalan di kawasan hutan cagar alam Tangale itu, sejak sore kemarin.
Akibatnya, akses trans sulawesi lumpuh total, terjadi kemacetan panjang dari dua sisi jalan, karena tidak ada kendereaan yang bisa melintas baik dari arah Isimu ke Kwandang begitu pun sebaliknya.
Warga yang memaksa tetap melintas, terpaksa berjalan kaki dan menerbos menerial longsor yang berlumpur. Selain longsor, sejumlah pohon juga tumbang menutupi badan jalan, bahkan salah satu mobil bak terbuka juga tertipa pohon aren yang roboh. Hingga dinihari tadi, akses jalan belum bisa tembus.
Petugas dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), Balai Jalan Nasional, dan dibantu aparat TNI, berusaha menyingkirkan material longsor, termasuk pohon tumbang. Sebuah alat berat jenis exavator juga dikerahkan untuk mempercepat pengangkata material longsor.
“Sejak sore tadi tim kita sudah turun melakukan penanganan, dan kita sudah berkoordinasi dengan balai jalan, serta BPBD Provinsi untuk melakukan pembukaan jalan.
Saat ini sudah ada alat berat di lokasi dan sampai saat ini (Pukul 24:00 Wita) petugas masih berada di lokasi,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo Udin Pango.
Selain longsor, kawasan itu juga dilanda banjir bandang. Amukan sungai alo di wilayah itu, membuat sejumlah rumah warga terendam. Beruntung, tadi malam dilaporkan air sudah mulai surut.
“Tidak ada korban jiwa, kami masih sementara pendataan dan lain sebagainya. Jadi memang kita belum bisa memberikan informasi yang pasti,” tambah dia lagi. (nat)












Discussion about this post