logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Taktik Filibuster

Lukman Husain by Lukman Husain
Monday, 11 April 2022
in Disway
0
Doa Wadas

DISWAY

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

RAKYAT masih bicara kenaikan harga, politisi sudah bicara kenaikan suara. Pakistan contoh paling nyata saat ini –di samping Sri Lanka.

Karena kenaikan harga-harga menggila krisis politik ikut serta. Lebih gila.

Usaha apa pun kini dilakukan Perdana Menteri Imran Khan: agar tetap bertahan di kekuasaan. Pun setelah Mahkamah Agung di sana memutuskan: agar DPR kembali bersidang. Waktunya pun sudah diputuskan oleh lembaga hukum tertinggi Pakistan: paling lambat Sabtu pagi jam 10.30.

Acara sidang pleno DPR itu mestinya hanya satu: oposisi mengajukan mosi tidak percaya pada Perdana Menteri Imran Khan. Lalu dilakukan pemungutan suara. Kalau yang mendukung oposisi lebih dari 171 suara, perdana menteri harus turun takhta.

Related Post

Rahmanullah Lakanwal

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

DPR pun taat: Ketua DPR membuka sidang tepat pukul 10.30. Acara pertama: pembacaan ayat-ayat Quran –ini prosedur tetap di negara Islam Pakistan. Acara berikutnya masih prosedur tetap: pembacaan doa.

Ketua DPR lantas menambahkan satu acara: memanjatkan doa bersama untuk seorang mantan anggota DPR yang meninggal dunia. Almarhumah jadi anggota DPR untuk memenuhi kuota keterwakilan wanita. Yakni dari partai PPP yang oposisi –partai almarhumah Benazir Bhutto.

Tambahan acara ini bisa diterima –toh yang didoakan tokoh oposisi.

Setelah doa selesai, pihak oposisi berharap pemungutan suara langsung dilakukan. Malam sebelumnya tokoh-tokoh oposisi memang sudah menghubungi partai pemerintah. Mereka masih komit untuk taat pada putusan Mahkamah Agung.

Rakyat sudah menunggu jalannya penghitungan suara. Balkon atas di ruang sidang itu penuh dengan tokoh-tokoh politik. Termasuk seorang wanita cantik berumur 49 tahun: Reham Khan. Dia ini “Istri 10 bulan” Imran Khan. Kawin bulan Januari 2015, cerai Oktober 2015.

Mereka itu menonton datangnya detik-detik terakhir kekuasaan Imran Khan.

Hasil pemungutan suara itu sebenarnya hanya formalitas. Sebelum pemungutan suara pun, secara kasat mata sudah bisa dilihat: Imran akan lengser. Suara yang menghendaki Imran lengser sudah bisa dihitung dari balkon.

Dari balkon itu bisa dilihat. Bangku untuk oposisi lebih penuh dari biasanya. Di ruang sidang itu bangku-bangku untuk oposisi memang terpisah dari bangku untuk yang pro-pemerintah.

Hari itu terlihat jelas bangku oposisi berisi lebih meluap dari seharusnya. Sebanyak 20 anggota DPR dari PTI (partai pemerintah) ikut duduk di bangku oposisi. Mereka itulah yang dinilai sebagai pengkhianat partai. Mereka sudah dirayu untuk pulang kandang. Tapi, ternyata, tidak ada satu pun dari pembelot itu yang ”masuk angin”. Kalau toh ada satu yang tidak terlihat, itu bukan akibat ”serangan fajar”, tapi karena sakit.

Ketua DPR tentu bisa melihat sendiri kenyataan itu –dari meja pimpinan sidang. Ada pemungutan suara atau tidak ia sudah tahu: hasilnya akan sama. Tinggal ia, sebagai pimpinan sidang, menyatakan acara pemungutan suara dimulai.

Ia tidak mau memulai.

Ia merasa sudah taat memulai sidang pada hari itu pukul 10.30. Tapi Mahkamah Agung tidak menetapkan kapan pemungutan suara harus dilakukan.

Ketua DPR justru berbicara panjang lebar: bahwa lahirnya mosi tidak percaya itu karena campur tangan Amerika ke dalam politik dalam negeri Pakistan. “Kita ini negara berdaulat. Kita harus bicarakan dulu soal intervensi ini,” ujarnya.

Maka ruang sidang pun gaduh. Pengunjung yang duduk di balkon juga ikut gaduh. Janda Imran juga terlihat sewot.

Reham memang anti mantan suami. Itu sudah sejak Imran menyatakan ingin masuk ke politik dan ingin menjadi perdana menteri.

Bahkan di masa kampanye, ketika Reham sudah 4 tahun menjanda, dia menerbitkan buku (2018). Isinya Anda sudah tahu: mengungkap sisi buruk Imran. Toh Imran terpilih sebagai perdana menteri.

Reham kawin dengan Imran setelah 10 tahun jomblo. Suami pertamanyi adalah Ejaz Rahman. Mereka bercerai di tahun 2005 setelah memiliki 3 anak. Ketika pertama kawin, Reham berumur 19 tahun. Dia lulusan Ali Jinnah Collage di Kota Peshawar.

Ayahnyi memang orang dari provinsi Khyber-Pakhtunkhwa yang beribu kota di Peshawar. Dia juga gadis suku Pashtun. Provinsi yang berbatasan dengan Afghanistan ini memang banyak dihuni penduduk Pashtun.

Sang ayah merantau ke Libya dan kawin di sana. Karena itu Reham lahir di Libya.

Setelah bicara panjang, Ketua DPR lantas minta Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi untuk menjelaskan tentang intervensi asing itu –Vladimir Putin ikut mengecam Amerika soal Pakistan.

Qureshi bicara sangat panjang. Seperti sengaja mengulur waktu. Alokasi waktu tidak banyak. Apalagi ini bulan puasa.

Wakil oposisi juga diberi waktu pidato. Bergantian dengan wakil partai pemerintah. Banyak sekali yang pidato. Yang dari pemerintah pasti: pidatonya panjang.

Di Amerika, taktik mengukur waktu di sidang DPR seperti itu disebut ”taktik filibuster”. Anda bisa buka Google apa itu taktik filibuster. Seingat saya: taktik kuat-kuatan duduk di ruang sidang, kuat-kuatan bicara, dan kuat-kuatan mendengar.

Seingat saya, pembicara terlama di sidang DPRD Amerika –sengaja panjang sebagai taktik mengulur waktu– adalah tujuh hari. Itu pidato satu orang. Sampai jadwal sidang selesai, pidatonya belum selesai. Disambung keesokan harinya. Lalu besoknya lagi. Dan besoknya lagi.

Taktik mengukur waktu itu biasanya dilakukan oleh kelompok yang kalah suara tipis. Putusan yang akan diambil dianggap sangat berbahaya bagi demokrasi –tapi disukai oleh mayoritas.

Di Amerika kini lagi disiapkan RUU Anti-Filibuster. Tapi RUU seperti itu akan berhadapan dengan ”kebebasan berbicara” yang menjadi hak warga negara –apalagi wakil rakyat.

Mungkin Imran Khan akan mempraktikkan taktik filibuster di Pakistan. Untuk kali yang pertama. Saya pun kalah: tidak sabar menunggu akhir dari sidang itu. Saya harus menulis naskah ini saat ini juga –masa bodoh dengan sidang pleno DPR di sana.

Sebenarnya saya sedang menyiapkan bahan tulisan tentang dokter Terawan: mengapa ia tenang-tenang saja. Senyum-senyum saja. Tapi sidang DPR di Pakistan membuat saya tersenyum lebih lama –sampai sepanjang saya menulis naskah ini.(Dahlan Iskan)

—
Catatan: Berita terakhir tadi malam, pemungutan suara akhirnya dilakukan: Imran Khan berhasil dilengserkan
—

 

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Tags: DahlanIskanDisway

Related Posts

--

Rahmanullah Lakanwal

Tuesday, 2 December 2025
Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Next Post
Basri Amin

Bumi Bumbu-Bumbu

Discussion about this post

Rekomendasi

Seorang buruh ditemukan sudah meninggal dunia di lokasi perusahaan yang ada di wilayah Bone Bolango, dan langsung dibawa oleh pihak Kepolisian ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

Tuesday, 2 December 2025
Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Kepala Kantor Perwakilan LPS III, Fuad Zaen dan Deputi Kepala Kantor Perwakilan LPS III Deputi bersama para media dalam kegiatan Meet Up, di Aston Gorontalo, Senin (1/1/2025).

LPS Tekankan Pentingnya Penjaminan Simpanan bagi Masyarakat

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.