Gorontalopost.id – Guna menciptakan birokrasi yang bersih, Pemerintah Kabupaten Gorontalo melakukan pencegahan sejak dini.
Dengan memastikan semua aparat memiliki pengetahuan pengelolaan keuangan dan juga aset daerah, tak terkecuali para kepala desa (ayahanda,red).
Sebagai ujung tombak pembangunan, dengan anggaran yang mencapai Rp1 miliar per tahunnya, aparat desa berpeluang melakukan kesalahan yang berujung pada masalah hukum.
Untuk itu langkah preventif yang dilakukan Pemkab yakni dengan memberikan CoachingClinic dalam rangka inventaris aset desa dan penyusunan catatan atas laporan keuangan (CALM) tahun 2022.
Dalam pelatihan ini Pemkab melibatkan Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP) Gorontalo. Pelatihan ini berlangsung secara bertahap, dibagi menjadi 6 gelombang.
“Ini penting sekali sebagai dasar untuk para aparat desa kita, agar bisa memahami pengelolaan keuangan dan aset. Sebab sejak awal saya tekankan, saya mau pemerintahan itu sukses dan selamat.
Jadi jangan hanya berhasil, tetapi aparat kita juga harus selamat,” tegas Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo ketika menghadiri pelatihan untuk gelombang 4, Kamis (17/3) kemarin.
Lanjut Nelson, momentum ini juga bertepatan dengan kepala dinas baru. Jadi, kalau ada pergantian harus juga diharapkan desa punya terobosan-terobosan termasuk momentum kepala desa yang baru terpilih tahun lalu dan paling penting para aparat desa hasil seleksi baru-baru.
“Artinya, saat ini aparat desa terlihat dalam kegiatan ini sudah kerja berhadapan dengan laptop. Inilah gunanya seleksi, gunanya evaluasi sehingga orang-orang terbaik terevaluasi dan hari ini bekerja dan didorong untuk berkembang dengan baik,” Imbuh Nelson.
“Orang berilmu itu derajatnya akan dinaik, Jadi, inilah ilmu yang didapatkan CoachingClinic. minimal tahun depan tidak ada lagi tenaga kontrak maka bisa ikut PPPK. Kenapa orang berilmu derajatnya naik karena kekuatan manusia itu adalah otak” tambah Nelson.
Karena itu, bupati berharap peserta pelatihan mengikutinya dengan baik sehingga ilmu didapatkan. ini peluang karena tidak semua orang mengikutinya.
“Desa itu harus berkembang, karena itu pertama yang dilihat adalah administrasinya. Mohon kepala-kepala desa untuk terus memperbaiki administrasi dan ini sudah dimulai dengan Coching Clenik,”Tandasnya. (Nat)












Discussion about this post