GORONTALO– GP – Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, baru-baru ini mengirimkan puluhan anak muda Gorontalo ke Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka belajar tentang pengembangan durian di daerah tetangga ini. Hasilnya, para milenial yang berjumlah 65 orang itu siap menerapkan ilmu yang mereka raih dari hasil Bimtek selama tiga hari itu.
Bimtek pengembangan durian dilakuka, 24-26 Januari, di Desa Orogandu, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dengan dibimbing langsung produsen buah dan bibit durian, I Ketut Kari, dengan narasumber Dinas Pertanian Provinsi Gorintalo.
Para milenial yang ikuti Bimte itu, berasal dari Atinggola, Sumalata, Tolinggula, Labanu, Tibawa, Dulamayo, Talaga, Talaga Biru, Tapa, Suwawa, Taludaa, Wonosari, Randangan, Taluditi dan Popayato. Wilayah-wilayah perwakilan para pemuda itu, selama ini memang terkenal sebagai kawasan penghasil durian di Gorontalo. Mereka diajarkan budidaya durian mulai dari persiapan lahan, pembuatan lubang tanam, penanaman, pemupukan, pengendalian OPT, pemangkasan sampai pada panen. Para peserta juga diajak praktik cara perbanyakan benih secara vegetatif, yaitu teknik perbanyakan melalui sambung pucuk dan okulasi. Persiapan batang bawah, media tanam serta teknik pemilihan bahan sambung (entris) dari pohon induk. Peserta melakukan praktik langsung yang dibagi dalam 5 kelompok.
Instruktur Bimtek, I Ketut Kari mengatakan, para petani juga diberikan cara tentang prosedur sertifikasi benih/bibit durian. Prosedur sertifikasi dimulai dari penetapan pohon induk, perawatan, sertifikasi mulai dari pendaftan produsen, rencana sertifikasi sampai pada pelabelan. “Kami juga mengenalkan keberadaan varietas durian lokal yang tersebar di Gorontalo,” kata I Ketut Kari. Peserta bimbingan teknis setelah mengikuti kegiatan ini semakin bertambah ilmu dan pengetahuan budidaya durian. Mereka bertambah bersemangat untuk menjadi petani milenial dalam mengembangkan durian di daerah mereka masing-masing, mengembalikan kejayaan durian Gorontalo. “Kami berterima kasih kepada Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim yang telah memfasilitasi kaum muda untuk belajar membudidayakan durian melalui bimbingan teknis ini,”ujar Eki Alim petani milenial asal Desa Dumbaya Bulan, Suwawa Timur, Bone Bolango.
Begitu juga peserta asal Desa Donggala Kecamatan, Tapa, Firmansyah Umar, ia menyebut Bimtek ini sangat bermanfaat karena mereka langsung praktik di lapangan dengan produsen bibit dan buah. Sama halnya dengan yang disampaikan, Upik, petani milenial asal Desa Cempaka Putih, Tolinggula. Kata dia, dengan mengajak generasi muda bertani, itu menunjukan dukungan yang luar biasa dari gubernur dan wakil gubernur ini memberi dampak pada pengetahuan dan semangat bertani kaum muda, terutama dalam perbanyakan bibit durian. “Ilmu yang kami dapatkan ini akan kami terapkan di wilayah kami, semoga dapat membudidayakan durian musang king ini dengan sebaik-baiknya”. dan siap untuk mengembangkannya, kata Upik.
Ungkapan lainnya juga datang dari petani milenial Ronal anwar asal Desa Tapaluluo Telaga Biru. Kata dia, dia tidak pernah mendapatkan ilmu tentang cara membudidyakan durian ini. “Baru kali ini saya mengikuti bimbingan dan cara membudidayakan durian, terima kasih pak Gubernur dan pak Wakil Gubernur”, ucap Ronal. “Kami petani milenial juga berterima kasih kepada Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo atas penyelenggaraan kegiatan ini, dan juga kepada pemerintah Kabupaten Parimo dan lebih istimewa kepada Bapak I Ketut Kari atas ilmu dan pengetahuannya, tuturnya,”tambahnya. Bimtek juga ini dilatar belakangi karena keengganan kaum milineal untuk berprofesi di sektor pertanian, padahal sektor pertanian jika dikelola profesional tidak kalah prospektifnya dibanding sektor lain. (tro)
Comment