GORONTALO – GP – Sebanyak 14 warga penyandang disabilitas di Gorontalo menerima bantuan berupa tongkat adiptif dan smartphone atau hp mendengar, yang diserahkan anggota komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah Rusli Habibie. Penyerahan bantuan untuk para difabel itu, dilakukan usai launching program Indonesia Mendengar yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini, langsung dari Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/1).

Program ini dicanangkan antara Kemensos RI bersama komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah bersama penerima bantuan mengikuti acara ini secara virtual, dari Kabupaten Boalemo. “Alhamdulillah hari ini Kementerian Sosial meluncurkan program Indonesia mendengar yang tentunya sangat membantu masyarakat atau saudara-saudara kita disabilitas,”ujar Idah Syahidah. Gorontalo, lanjut Idah, dalam program ini menerima 11 tongkat biacara untuk tuna netra, dan lima Hp mendengar untuk tuna wicara. “Saya sebagai angg0ta komisi VIII sangat berterima kasih untuk ibu Menteri yang sudah memprogram bantuan ini,”kata Idah.
Politisi Golkar ini menambahkan, bantuan seperti tongkat biacara untuk disabilitas netra, dan hp mendengar untuk disabilitas rungu, jelas mempermudah mereka untuk berkomunikasi dan beraktivitas. Kedepan kata Idah, Kementerian Sosial RI akan memprogramkan Indonesia melangkah untuk membantu para difabel yang kesulitan berjalan, dan Indonesia Melihat untuk membantu para tuna netra. “Program-program seperti ini tentunya sangat membantu dan dibutuhkan oleh saudara-saudara kita difabel,”katanya. Ia berharap kementerian sosial kedepan bisa menambah jatah batuan seperti itu sesuai kebutuhan warga disabilitas di Gorontalo.
Secara nasional, pada peluncuran program Indonesia Mendengar ini diserahkan alat bantu dengar, peluit, tongkat adaptif, kursi roda, motor roda tiga, telepon pintar, tablet, hingga laptop bagi para penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. Setidaknya saat ini ada sekitar 28 juta penyandang disabilitas di Indonesia, namun yang telah mendapat afirmasi baru sekitar 35 ribuan. Dalam kegiatan pencanangan Indonesia Mendengar, Idah Syahidah turut didampingi dari Balai Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Sensorik Netra ‘Tumou Tou’ Manado. (tro)













Discussion about this post